Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Awal Mula Cap Go Meh Dianggap Sebagai Hari Temu Jodoh

Atas kejadian inilah sehingga Cap Go Me dikenal sebagai hari kasih sayang. Maksudnya kasih sayang antara orangtua dan anak

Penulis: Muh. David Aritanto | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga menyaksikan atraksi baraongsai saat perayaan Jappa Jokka Cap Go Meh di jl Sulawesi, Makassar, Senin (22/2/2016). Puncak perayaan Imlek 2567 berlangsung digelar di sepanjang Jl Sulawesi yang memanjang dari utara ke selatan kota Makassar. Stand-stand makanan, minuman, dan pernak-pernik berjejer rapi di sepanjang jalan ini. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Moeh David Aritanto

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Selama ini, banyak muda mudi Trionghoa yang menganggap hari Cap Go Me (Bahasa Hokkian) atau puncak perayaan Imlek di hari kelima belas sbagai hari temu jodoh.

Berdasarkan buku tradisi dan kebudayaan Tionghoa kuno,  pada era dinasti pernah ada seorang gadis kecil yang menjadi abdi dalam Kaisar. Setelah masa remaja. Sang gadis ingin bunuh diri dengan melompat ke sumur yang ada did alam istana. Seorang perdana menteri yang melihat dan menghalaunya.

Perdana menteri bertanya kenapa ingin bunuh diri?

Gadis tersebut menjawab, selama jadi abdi dalam Kaisar, ia selalu merasa tak mengenali lagi wajah kedua orangtuanya.

Singkat cerita, perdana menteri mengusulkan kepada kaisar untuk memeriahkan Cap Go Meh, sebaiknya dibuat pesta rakyat dengan membuka istana dan dibuat lomba menulis syair pada lampion.

Kaisar pun menyetujui. Diam-diam perdana menteri juga membuat lampion raksasa dan digantung ditempat lomba.

Perdana menteri menyuruh gadis yang ingin bunuh diri berdiri dibawa lampion raksasa tanpa bergerak. Tiba-tiba ada orang tua yang mendekati gadis tersebut karena membaca tulisan Yen Siau pada lampion.

Orangtuanya pun meneriakkan nama sang anak. Sang gadis pun tahu bahwa orang tua yang menyapanya adalah Ayahnya. Mereka pun berpelukan sambil menangis.

Atas kejadian inilah sehingga Cap Go Me dikenal sebagai hari kasih sayang. Maksudnya kasih sayang antara orangtua dan anak. Bukan kasih sayang dalam mencari jodoh.

Nama Yen Siau pun akhirnya diabdaikan pada penganan onde-onde, yang berarti Bulat Kecil.

Sementara versi lain dari Cap go meh, kala seorang kaisar bermimpi daerah kekuasaannya akan diserang dan dibakar musuh.

Dari keresahan Sang Kaisar tersebut. Sehingga Perdana Menteri melakukan perundungi. Maka disepakatilah untuk mengelabui dan mengecoh musuhnya.

Seluruh rakyat dianjurkan membuat dan memasang lampion warna merah. Sehingga pemandangan pada malam harinya. Bila dilihat dari kejauhan. Seperti daerah penuh kobaran api. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved