Sebulan di Ruang ICU Wahidin, Dr Edward Poelinggomang Meninggal Dunia

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejarawan terkemuka Sulawesi Selatan, Dr Edward L Poelinggomang, meninggal dunia, Rabu
(8/2/2017).

Guru Besar Sejara Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Informasi kepergian Dr Edward sudah beredar sejak pagi tadi. Namun, Kepala Biro Humas dan Protokol Unhas, Dahlan Abu Bakar, baru memberi kepastian beberapa saat lalu.

“Kami sekeluarga turut berdukacita atas meninggalnya Bapak Dr Edward Polinggomang, semoga mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi tabah,” kata Dahlan.

Jenazah Edward disemayamkan di rumah duka di Kompleks Perdos Unhas Tamalanrea BG 82, Makassar.

Edward L Poelinggomang merupakan sejarawan dan juga penulis buku. Salah satu buku yang terkenal adalah “Makassar Abad XIX” yang sempat dijual di Amazon.com.

Ia lahir di Kabir, Nusa Tenggara Timur (NTT), 21 Oktober 1948 lalu. Ia pernah menjadiketua jurusan ilmu sejarah di Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas). Selain menjadi dosen di Pascasarjana Unhas, ia juga dosen pascasarjana di Universitas Negeri Makassar (UNM).

Edward memperoleh gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada pada 1980, kemudian mengikuti Post Graduate Training for Historian di Leidsche Universitet Leiden, Belanda, dari Maret sampai April 1984.

Gelar doktor ia peroleh dari Vrije Universitet Amsterdam, Belanda, pada 1991 dan setelah sebelumnya menyelesaikan S2 di Universitas Indonesia (1984). Tahun 1998, ia diundang sebagai profesor tamu di Center for Southeast Asia Studies, Kyoto University, Jepang.(*)

Sejak bulan, pertengahan Januari 2017, Dr Edward sudah terbaring di ICU RS Wahidin. “Sejak itu, beliau koma dan tidak pernah keluar dari ruang ICU hingga dinyatakan meninggal dunia,” ujar Dahlan.(*)