Hamzah Hamid Heran Makassar Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha
Hanya saja, penghargaan yang diterima Pemkot Makassar agak bias. Kenyataan transportasi umum masih semraut dan arus lalu lintas kerap macet.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Pemerintah Kota Makassar mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha 2016 Kategori Lalu Lintas Kota Metropolitan dan Angkutan Jalan dari Kementerian Perhubungan, Selasa (31/1/2017) lalu.
Kriteria penghargaan itu antaralain, kualitas jalan dianggap sangat bagus, fasilitas seperti marka jalan, trotoar juga bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Penyerahannya dilaksanakan di Istana Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Hanya saja, penghargaan yang diterima Pemkot Makassar agak bias. Kenyataan transportasi umum masih semraut dan arus lalu lintas kerap macet.
Seperti yang sering terjadi di Jl Sultan Alauddin, Jl Pengayoman, Jl Urip Sumoharjo, Jl Letjen Hertasning, dan beberapa ruas jalan dalam kota.
Sekretaris Komisi D Dewan Pimpinan Daerah (DPRD) Kota Makassar, Hamzah Hamid menyatakan, penghargaan wahana tata nugraha kurang pas untuk Makassar.
Menurut Hamzah, masih banyak angkutan dalam kota beroperasi padahal usia kendaraannya tua dan fisiknya juga sudah buruk.
"Tentu membahayakan penumpan dan pengguna jalan lainnya. Itu yang pertama. Kedua, masih banyak jalanan di Makassar berlubang, salah satunya di Jl Hertasning," kata Hamzah, Selasa (7/2/2017).
Adi Makayasa Saputra, siswa kelas 2 SD Ar-Rahmah, Tamalanrea kritis di RSU Wahidin Sudirohosodo setelah ditabrak dan terseret mobil petepete atau angkutan kota di Jl Perintis Kemerdekaan Senin 28 November 2016 lalu.
"Belum lagi sopir angkutan kota yang seenaknya menurunkan penumpangnya tanpa memperhatikan keselamatan pengendara lain. Tanpa memperhatikan rambu lalu lintas. Seenaknya berhenti," tambahnya.
Tidak hanya itu, kata Hamzah, genangan air sampai hari ini masih terjadi di Jl Aroepala. Bahkan kalau hujuan, halaman dan jalan di depan Rujab Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang serta Jl AP Pettarani laiknya sungai. Air tergenang dimana-mana.
"Ini kenyataan dilapangan. Hujan turun genangan air dimana-mana. Heran juga sebenarnya kenapa dapat penghargaan," ungkap Hamzah.
Untuk pedagan kaki lima, Ketua DPD PAN Makassar tersebut menilai Pemkot Makassar belum maksimal melakukan penertiban.
"Cobami lihat hampir semua ruas jalan di Makassar ada PKL. Tidak perlu jauh-jauh sekitar Rujab Wawali Makassar Syamsu Rizal dan Ketua DPRD Makassar Farouk M Betta ada PKL. Bukan lagi trotoar dijadikan tempat menjual, sudah bahu jalan-mi," jelas Hamzah.
Meski menyoroti dua penghargaan yang diterima Pemkot Makassar, kata Hamzah, kinerja Pemkot Makassar perlu mendapat apresiasi dengan catatan Pemkot Makassat tidak cepat puas.