Jika Debit Air Sungai Ini Naik, Enrekang Status Waspada
Lukman menjelaskan, jika debit air di kedua sungai tersebut meningkat dan arusnya sangat keras itu menandakan status waspada.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Kondisi geografis Kota Enrekang yang dilintasi oleh aliran Sungai Saddang dan Sungai Mata Allo dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Enrekang.
BPBD Enrekang menjadikan kedua aliran sungai itu sebagai alat pendeteksi bencana dan memantau cuaca dibeberapa kecamatan yang dilalui aliran sungai tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Enrekang, Lukman Dering, saat ditemui tribunenrekang.com di kantornya Jl Jenderal Sudirman, Kelurahan Leoran, Kecamatan Enrekang, Rabu (1/2/2017).
"Saya sering memantau kondisi hulu sungai Mata Allo dan Sungai Saddang yang mengapit kota Enrekang, untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca dan status kecamatan lain yang dilalui sungai ini," kata Lukman.
Lukman menjelaskan, jika debit air di kedua sungai tersebut meningkat dan arusnya sangat keras itu menandakan status waspada.
Dia percaya dengan cara itu karena kedua sungai tersebut melintasi lereng gunung dan beberapa wilayah di kabupaten Enrekang.
"Secara objektif cara itu dapat dipercaya, tapi tetap kombinasikan dengan perkiraan cuaca dari BMKG," ujar Lukman.
Lukman menambahkan, selama ini satelit pemancar BMKG Sulsel belum bisa dapat signal di Enrekang.
Sehingga selama ini perkiraan cuaca yang diberikan BMKG kadang tidak sesuai, karena hanya menjadikan beberapa wilayah yang berdekatan dengan Enrekang untuk prediksi cuaca di Kabupaten Enrekang.