Sebelum Tewas dan Ada Bekas Gorok di Leher, Rafika: Anda Tdk Suka? Silahkan Pergi
Dia menyarankan beberapa temannya untuk segera menikah dan mengingatkan supaya tidak usah tinggi uang panaik-nya yang penting
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Jejak akhir terduga korban pembunuhan sadis, Rafika Hasanuddin (22) pada media sosial terpatri akhir pekan lalu, Sabtu (14/1/2017).
Update-an terakhir calon apoteker asal Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan ini di-posting antara pukul 11.30 Wita hingga pukul 12.00 Wita.
Dua postingan Rafika pada BlackBerry Messenger (BBM) dan Instagram (IG) menunjukkan bahwa perempuan kelahiran 1995 ini sedang galau.
Rafika lagi “baper” oleh ulah “si dia”.
Pada akun BBM, Rafika menulis status, “Sepi na” dengan emoticon sedih, pada pukul 11.38 Wita.
Baca: Saat di Pesantren Bajo, Rafika Suka Main Kuntilanak
Sekitar 19 menit kemudian, foto profil dia pada BBM ada kolase foto wajah murungnya.
Hampir bersamaan, Rafika juga mem-posting foto dan kalimat "baper" atau bawa perasaan pada akunnya pada Instagram @fykaafika.
Dari lokasi yang tertera pada Instagram, posting-an ini dibuat di Jl Yusuf Bauti, Manggarupi, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Baca: Olah TKP Pembunuhan Rafika, Polisi Ambil Sidik Jari di Tembok
Dia mem-posting fotonya yang sedang mengenakan jilbab berwarna hijau.
Flower crown berwarna putih juga ia kenakan dalam foto ini.
"Inilah sy ,sy tdk bisa menjadi org lain dan org lain pun tdk bisa menjadi sperti sy. Anda tdk suka? Silahkan pergi," tulisnya sebagai caption foto yang ia posting.
Tak ada satupun dari 622 akun pengikut akun Rafika yang menanggapi posting-an itu.
Pun tak ada posting-an baru hingga dua hari kemudian.
Saat tahu pemilik akun tewas, selanjutnya, komentar ucapan duka daru followers mulai mengalir.
Baca: VIDEO: Ratusan Santri Salati Jenazah Rafika di Masjid Raya Bajo
Pemilik akun @pictlaibe, pada pukul 23.00 Wita, Senin (16/1/2017), menulis komentar, “ALFATIHA.... Semoga arwah dinda Rafika mendapat tempat yg istimewah di Sisi-Nya.”
Tiga jam kemudian, sekitar pukul 02.00 Wita, Selasa (17/1/2016), pemilik akun @oneryanto menulis komentar, “sangat Kehilangan sosok teman sepertimu...”
Rafika menggunakan Instagram sejak tahun lalu, yang dibuktikan dari posting-an pertama sejak Kamis (27/10/2016).
Semasa hidup, Rafika mem-posting 29 kiriman pada IG.
Posting-an pertamanya,adalah video Zafran yang dia sebut ponakan.
Baca: Tetangga: Rafika Jarang Keluar Rumah Jika Pulang ke Bajo Luwu
Saat diwisuda pada Universitas Indonesia Timur, Sabtu (17/12/2016) lalu, Rafika mem-posting fotonya laiknya finalis “Putri Indonesia” yang memakai toga dan berbaju merah dipadu jilbab pink.
Rafika menulis caption foto, “Untuk memindahkan tali toga dari kiri kekanan butuh perjuangan selama 4tahun n biaya yg tdk sedikit. graduation day.”
Esoknya, Minggu (18/12/2016), Rafika mengabadikan lagi momen wisudanya, foto bersama beberapa temannya.
Kali ini dia menuliskan caption foto, “Kami siap mengobati para calon mertua... salam kami para pharmacis.”
Pada Senin (26/12/2016), Rafika mem-posting lagi foto wisudahnya bersama ibu.
Dalam caption, dia menyebut ibunya awet muda sementara dirinya semakin terlihat tua.
Rafika menulis, “berasa kaka adik... ini ibu yg awet muda atau aq yg terlihat tua.”
Rafika mulai terlihat galau dalam posting-an IG sejak, Kamis (5/1/2017).
Dia menulis, “Sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asssik sendiri... bla bla nyanyi dulu.”
Esoknya dia mem-posting video dirinya menggendong si ponakan Zafran di kampung halaman, Bajo, Luwu.
Video menggendong balita itu menyulut komentar beberapa teman Rafika.
Dalam aneka komentar video ini, Rafika bercanda dengan beberapa temannya.
Baca: Rafika Diduga Dibunuh, Ini Imbauan Anggota DPRD Luwu untuk Mahasiswa
Dia menyarankan beberapa temannya untuk segera menikah dan mengingatkan supaya tidak usah tinggi uang panaik-nya yang penting ada elekton-nya (orkes).
Dua hari kemudian, Sabtu (7/1/2017), Rafika mem-posting lagi video Zafran sedang bermain.
Posting-an kedua dari terakhir pada IG itu adalah video kenangan Rafika bersama teman-temannya pada Universitas Indonesia Timur.
Saksi Utama
Sehari setelah penemuan mayat Rafika, polisi sudah tiga kali melakukan olah tempat kejadian perkara.
Hingga tadi malam, lima saksi sudah diperiksa.
Polisi menyebut si satpam, Saleh (38), sebagai saksi utama.
Sebelum dijadikan saksi utama, polisi menyebut Saleh sebagai orang pertama yang menemukan jenazah Rafika.
Saleh mengaku menemukan melihat sosok terbaring dalam rumah, hanya kaki yang dia lihat dari pintu yang terbuka setengah, anggota tubuh yang lain ditutupi sarung.
Setelah penemuan parang di pos satpam, Saleh dijadikan saksi utama.
Parang itu ditemukan Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel bersama Polres Gowa.
Selain parang panjang milik Saleh, juga ditemukan sebilah badik.
Parang itu tampak aneh.
Ada bekas darah kering dan tampak karatan.
Muka Saleh seketika pucat pasi begitu polisi mencabut parang dari warangkanya.
Pada olah tempat kejadian perkara sebelumnya oleh tim DVI Polda Sulsel, Polres Gowa, dan Polsek Somba Opu, ditemukan sebuah handphone yang diduga milik korban.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Darwis Akib, mengatakan, handphone itu ditemukan di got samping rumah korban.
"Ada handphone yang kita temukan di got. Diduga milik korban. Kita serahkan Polda Sulsel," katanya.(tribunluwu.com/tribungowa.com/won/dal)