Mengapa Bukan Ahok yang Jawab Pertanyaan Siap Tak Nyapres 2019? Ternyata Ini Alasannya
Ahok tidak menjawab pertanyaan tersebut, malahan Djarot yang menjawab.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ada saat yang menarik perhatian saya pada acara debat perdana tanggal 13 Januari 2017, yaitu pada pertanyaan terakhir di segmen terakhir.
Pertanyaannya kurang lebih berbunyi seperti ini, “Apakah para Paslon bisa memegang amanah warga DKI Jakarta jika terpilih nanti, dan berjanji untuk tidak tergoda maju di pilpres 2019, menjadi calon Presiden atau calon Wakil Presiden?” tanya moderator Ira Koesno.
Yang menarik, Ahok tidak menjawab pertanyaan tersebut, malahan Djarot yang menjawab. Padahal paslon no 2 ini mendapat giliran menjawab terakhir, dan pada Paslon no 1 dan no 2, semua Cagub-nya yang menjawab.
Sebelum Djarot menjawab, Ahok dan Djarot malah sempat terlihat sama-sama tertawa. Setelah selesai tertawa, barulah pak Djarot menjawab, bahwa jiwa dan raga pasangan Ahok Djarot sudah untuk warga Jakarta. Djarot menuturkan, mereka berkomitmen memimpin Jakarta sampai akhir periode.
“Kita ingin jadikan Jakarta Ibu Kota yang bisa dibanggakan Republik ini. Oleh karena itu pekerjaan belum selesai, kami ingin 5 tahun lagi mengabdi untuk Jakarta,” kata Djarot.
Lantas apa alasan Ahok tak menjawab pertanyaan itu?
Di kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017) Ahpk mengatakan sudah membagi tugas menjawab pertanyaan tersebut. “Karena saya sudah bagi tugas sama Pak Djarot. Pak Djarot yang akan jawab pertanyaan 30 detik,” katanya.
Ruhut Sitompul, Juru Bicara Ahok-Djarot, mengatakan bahwa calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bukannya tak mau menjawab pertanyaan moderator debat mengenai godaan untuk Ahok maju pada Pemilihan Presiden 2019.
Ruhut menyebut Ahok sedang banyak pikiran.
"Pak Ahok bukannya enggak mau jawab, memang Pak Ahok juga pening kepala dia," kata Ruhut, di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, Sabtu (14/1/2017).