Hanya Satu Kota di Sulawesi yang Deflasi di Desember 2016
Sepuluh kota lain mengalami inflasi, yaitu Kota Palu, Mamuju, Bau-bau, Parepare, Gorontalo, Bulukumba, Makassar, Palopo, Watampone, dan Kendari.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Selama Desember 2016, hanya satu dari 11 kota di Pulau Sulawesi yang mengalami deflasi. Sementara sisanya mengalami inflasi dengan besaran yang beragam.
"Hanya Kota Manado yang mengalami deflasi sebesar -1,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen 125,64," ungkap kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Nursam Salam dalam konferensi pers di kantornya, Jl Haji Bau No.6 Makassar, Selasa (3/1/2017).
Sepuluh kota lain mengalami inflasi, yaitu Kota Palu, Mamuju, Bau-bau, Parepare, Gorontalo, Bulukumba, Makassar, Palopo, Watampone, dan Kendari.
"Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,15 persen dengan IHK 127,09, sedangkan inflaai terendah terjadi di Kendari sebesar 0,13 persen dengan IHK 121,68," jelasnya.
Sementara itu, daru 82 Kota IHK Nasional, 78 mengalami inflasi dan hanya empat kota yang deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dengan IHK 124,94, dan inflasi terendah terhadi di Tembilagan dan Padangsidimpuan dengan masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK 129,89 dan 125,36
"Manado juga menjadi kota dengan deflasi tertinggi nasional, sementara deflasi terendah ada di Tegal sebesarc-0,09 persen dengan IHK 122,49," ucapnya.
Perhitungan inflasi Sulsel di bulan Desember 2016 didasarkan pada hasil survei harga konsumen yang dilakukan oleh BPS pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di lima kota IHK nasional yaitu Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo. (*)