Tiga Minggu Sebelum Dibunuh, Diona Putri Dodi Triono Datangi Ibunya dan Ceritakan Hal ini
Rupanya Diona datang kepada ibu kandungnya itu untuk curhat terkait. . .
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan istri ke-2 Dodi Triono, Almianda Saphira, sangat terpukul dengan kepergian dua putrinya Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma.
Meski jarang bertemu pasca bercerai dengan Dodi, namun komunikasi dengan anak-anaknya tak pernah putus.
Kendati Saphira juga tinggal di Jakarta Timur, namun ketiga anaknya, Diona, Zanette, dan Dianita tinggal bersama Dodi.
Almianda Saphira menceritakan tiga pekan sebelum kejadian putri sulungnya Diona Arika datang kerumahnya.
Tak seperti biasanya Diona datang tanpa menghubunginya dulu.
Rupanya Diona datang kepada ibu kandungnya itu untuk curhat terkait masa depan pendidikannya jika lulus SMA.
Diona yang duduk di kelas 2 SMA Al Azhar Kelapa Gading Jakarta Utara, sempat bertanya mengenai jurusan kuliah yang akan diambil kepada ibunya.
Saphira pun menemani Diona makan siang, kemudian melangsungkan pembicaraan soal niat putrinya untuk melanjutkan studi.
“Diona bimbang untuk memilih tempat kuliah antara Universitas Indonesia (UI) atau Universitas Padjajaran, Bandung,” ujar Saphira.
Saphira pun meladeni anaknya itu dengan berbagai pertimbangan.
"Kak (panggilan Diona), kalau di UI mudah-mudahan tercapai tapi mama enggak izinin kamu kost ya. Mama enggak mau kamu kost. Kenapa juga ke Unpad Bandung? Jauh-jauh amat.. Kalau kuliah dibandung sama mama," kata Saphira menirukan perbincangan saat itu.
Dia menambahkan, Diona sempat berminat di bidang pariwisata. Namun Diona berubah pikiran dan ingin mencoba kuliah jurusan Psikologi atau jurusan Hubungan Internasional setelah Saphira mengajak ke Candi Borobudur.
"Katanya mau kuliah pariwisata, mesti tahu candi," kata Saphira kemudian melanjutkan, "batal (mau kuliah pariwisata) deh mah," menirukan ucapan anaknya itu.
"Kalau lihat tipikal kamu, ambil psikologi saja. Kakak, pilihan pertama psikologi, kedua Hubungan Internasional saja," timpal Saphira kepada Diona saat itu.
"Sayang, itu semua tak kesampaian," katanya lagi lirih.
Setelah membicarakan Diona, Saphira terdiam. Dia kemudian melanjutkan bercerita tentang Dianita Gemma yang juga tewas dalam kejadian itu.
Menurutnya, Gemma memiliki banyak cita-cita, diantaranya ingin menjadi desainer dan arsitek.
"Kalau Gemma sekolah home-schooling. Cita-citanya banyak, mau jadi arsitek mau jadi desainer," ucap Saphira.
Saphira juga menceritakan Zanette yang akrab dipangil Anet yang pandai menggambar dan suka menilai gambar pekerjaan Dodi Triono yang berprofesi sebagai arsitek.
Biadab! Perampok Lakukan ini ke Diona
Polisi tengah memburu Yus Pane, salah satu pembunuh di Pulomas, Jakarta Timur. Dalam pembunuhan disertai perampokan tersebut Yus memiliki peran yang cukup vital.
"Dia (Yus) dominan kedua setelah kapten (Ramlan). Menurut keterangan Sinaga tadi malam yang bawa pistolnya Yus Pane. Sehingga kita melakukan pengejaran terhadap dia," ujar Iriawan di rumah Sakit Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016).
Bahkan, menurut Iriawan, Yus juga ikut melukai salah satu korban dalam perampokan dan pembunuhan tersebut. Dia melukai Diona Arika (16).
"Itu kelihatan (di CCTV) dan pembantunya melihat Yus menyeret Diona dari kamarnya di atas sampai bawah," ucap dia.
Penyekapan yang menewaskan enam orang di sebuah rumah di Pulomas tersebut diduga terjadi pada Senin (26/12/2016) sore. Warga bersama polisi baru mengetahui peristiwa penyekapan tersebut pada Selasa pagi kemarin.
Dalam kasus ini, polisi menangkap tiga pelaku, yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga. Ramlan tewas ditembak karena melawan saat ditangkap polisi. (Baca: Dua Tas Diambil Komplotan Perampok dari Rumah Dodi di Pulomas)
Adapun korban selamat adalah Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).
Sementara itu, korban yang tewas dalam penyekapan tersebut adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16), dan Dianita Gemma (9), kemudian ada Amel yang merupakan teman dari anak Dodi. Lalu Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga itu.