Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ikut NusantaRun, IRT Asal Makassar Ini Sukses Berlari 145 Km

Tahun ini NusantaRun diikuti 200 pelari dari seluruh Indonesia yang berlari sejauh 145 kilometer, dari Cirebon dan finish di Purwokerto

Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Ibu rumah tangga asal Makassar, Sri Dewi Yanti berhasil berlari sejauh 145 kilometer di jalan raya Cirebon dan finish di Purwokerto. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Ibu rumah tangga asal Makassar, Sri Dewi Yanti, berhasil berlari sejauh 145 kilometer di jalan raya Cirebon dan finish di Purwokerto.

Sri, sapaan akrabnya adalah satu dari lima pelari Makassar yang bergabung di event tahunan lari tingkat nasional bertajuk NusantaRun Chapter IV.

Event keempat kalinya ini adalah gerakan berlari dari satu kota ke kota lain di Indonesia, sembari berkontribusi sosial bagi daerah yang dilalui.

Tahun ini NusantaRUN diikuti 200 pelari dari seluruh Indonesia yang berlari sejauh 145 kilometer, dari Cirebon dan finish di Purwokerto pada 16-18 Desember lalu.

Menceritakan pengalamannya, istri Kepala Dispori Maros Ilham Azikin ini pun membuncah. Bersama 199 pelari lainnya berhasil menaklukkan tantangan tersebut. Selain itu mereka pun berlari untuk berbagi adalah tanggungjawab yang membutuhkan dedikasi.

Sebab selain menyiapkan mental dan latihan, mereka juga mencari donasi dari para donatur demi wewujudkan impian #kitabangunsekolah untuk anak kurang mampu dan berkebutuhan khusus yang bernanung di Yayasan Intan Permata Purwokerto.

Ibu empat anak ini menambahkan berlari sepanjang Cirebon-Purwokerto 145 km relay dengan running buddie adalah suatu hal yang sangat membutuhkan mental dan kesabaran.

Dimana sepanjang rute yang full tanjakan dan jalanan yang padat dengan kendaraan truk besar dan bus merupakan tantangan tersendiri yang harus dituntaskan. Demi mengantarkan donasi ke Yayasan Intan Permata Purwokerto.

"Saya berlari dengan segala macam cuaca. Mulai hujan turun di kilometer 8 dan berada di jalanan sampai subuh hari untuk dapat melewati cut off time per cek point. Supaya tidak diangkut oleh lanitia atau dinyatakan DNF (did not finish)," ujarnya, Senin (26/12).

Ia menambahkan sejak Sabtu sore ia sudah berada di jalanan antar kabupaten antar propinsi dan masuk finish hari minggu pukul 11 siang di Purwokerto.

Panas matahari ataupun dinginnya malam dan subuh tidak menghalangi niat ke 200 pelari yang terpilih untuk menjadi bagian dari suatu charity #kitabangunsekolah untuk #bikinkerenindonesia.

Kondisi lelah karena tidak ada tidur dan kaki kecapean akibat blister dan betis keram merupakan bagian dari perjuangan untuk bisa menyelesaikan misi berlari untuk berbagi di nusantaraRUN chapter IV ini.

Mencapai garis finish dengan segala macam perasaan, lelah dan letih serta kram dan blister di kaki menjadi hilang tergantikan oleh tangis bahagia karena melihat antusias siswa SMP Yayasan Intan Permata yang memberikan gelang hasil buah tangannya dan ucapan terima kasih.

Hal tersebut, kata dia, menjadikan perjalanan sepanjang jalan itu menjadi pantas untuk dilakukan. Donasi ini pun masih terbuka bagi Anda yang ingin beramal. Silakan klik link ini kitabisa.com/nr4sridy . (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved