Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IKP Unhas Yudisium 66 Orang Calon Wisudawan

Jamal yakin para calon sarjana baru FIKP ini mampu bertahan asalkan punya nyali kuat untuk bekerja keras.

Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN
Wisudawan Universitas Hasanuddin menghadiri acara wisuda periode ke 3 tahun ajaran 2016 di Baruga AP Pettarani, Rabu (7/9/2016). Sebanyak 656 Wisudawan terdiri dari 14 fakultas di Unhas. tribun timur/muhammad abdiwan 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Arifuddin Usman

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (FIKP Unhas) melaksanakan yudisium terhadap 66 mahasiswa program S1 dan magister, di ruang rapat IKP Unhas, Selasa (20/12/2-16).

Yudisium ini dilakukan terhadap mahasiswa yang akan menjalani prosesi wisuda Unhas periode kedua, Desember 2016 ini. Sebanyak 66 mahasiswa yang diyudisium terdiri atas 35 orang dari jurusan perikanan, 23 jurusan ilmu kelautan, dan 8 program magister.

Dekan FIKP Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc mengharapkan peserta yudisium terus belajar dan menambah pengetahuan, terutama kemampuan bahasa Inggris, supaya bisa survive di tengah dunia global.

Jamal yakin para calon sarjana baru FIKP ini mampu bertahan asalkan punya nyali kuat untuk bekerja keras. ''Kalian pasti bisa bersaing di universitas kehidupan, asalkan selalu belajar dsan bekerja keras,'' tegas Jamal.

Pada kesempatan itu, Jamal juga menyampaikan kepedihan hatinya terhadap nasib pelaku usaha sektor perikanan, terutama nelayan di Indonesia. Karena hampir semua nelayan di Indonesia hidupnya belum sejahtera, padahal potensi laut Indonesia sangat kaya.

Dikutip dari rilis yang dikirim staf FIKP Unhas Fajar Juanda ke tribun-timur.com, Selasa (20/12/2016), Jamal mencontohkan Singapura. Meski negaranya sangat kecil tapi karena mereka menguasai teknologi perikanan, sehingga menjadikan Singapura negara pengekspor ikan hias terbesar di dunia.

''Padahal 90 persen ekspor Singapura adalah hasil laut dari Indonesia. Singapura hanya re-ekspor saja. Tapi dia unggul dalam packaging dan distribusi,'' ujar Jamal.

Hal senada disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional, Drs Muhammad Syarif Bando MM ketika menyampaikan sambutan yang mewakili orang tua peserta yudisium.

Potensi Laut

Syarif yang juga alumni Ilmu Perpustakaan Unhas, yakin dan optimis kepada para alumni baru FIKP mampu bersaing di dunia kerja sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja di bidang perikanan dan kelautan.

Sebab, kata Syarif, wilayah laut Indonesia sangat luas dan potensi lautnya sangat melimpah, sayangnya belum bisa dimaksimalkan karena kita ketinggalan teknologi.

Syarif mencontohkan bisnis ikan hias dunia yang selama ini dikuasai Singapura, bisa menjadi ladang kerja sarjana Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas. Utamanya pernak-pernik ikan hias.

"Belum lagi potensi transportasi laut, yang kata Menteri Susi, nilainya sekitar 6.000 triliun bisa menjadi potensi kerja alumi IKP,'' jelas Syarif yang juga putra Kabupaten Enrekang.

Alumni Terbaik

Kepala Departemen Perikanan Unhas Prof Dr Ir Muh Yusri Karim MSi mengatakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terbaik dari peserta yudisium ini diraih mahasiswa asal Jurusan Perikanan Amriani.

Amriani mampu lulus dengan IPK 3,78 dengan masa studi selama 4 tahun 2 bulan. Sementara di tingkat fakultas diraih Khusunul Khatimah dengan capaian IPK 3,77 dengan masa studi 4 tahun 1 bulan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved