Limbah B3 Dicurigai Mengalir di Sungai Saddang, Irjen Kemen-LHK: Bawa Sampelnya ke Jakarta
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK) RI, Iman Hendargo Abu Ismoyo menanggapi.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO- Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Saddang dicurigai mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun atau limbah B3.
Ada Lembaga Swadaya Masyarakat lingkungan hidup di Toraja yang pernah meneliti dugaan limbah tersebut.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen-LHK) RI, Iman Hendargo Abu Ismoyo menanggapi.
"Soal laporan LSM atau aktivis lingkungan hidup soal pencemaran limbah B3 di Sungai Sa'dan bisa mengambil sampel dan membawanya ke laboratorium di Makassar atau Jakarta," kata Iman kepada tribuntoraja.com, di Puncak Lolai, Tana Toraja, Selasa (13/12/2016) pagi.
Imam menyebut, tak jarang sampel limbah dibawa ke Jakarta palsu.
"Ya, kemungkinan juga bukan sampel dari Sungai Sa'dan, terlebih jika pihak rumah sakit tidak mempunyai pengolah limbah yang distandarinisasi oleh kementerian kami," ujar Iman.
Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan juga mengomentari dugaan pencemaran DAS Sungai Saddang.
"Kita akan awasi secara ketat, dan saya akan turun langsung memeriksa Sungai Saddang, luar biasa bahaya yang bisa ditimbulkan jika hal ini benar," kata Kalatiku.
Akademisi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Zakir Sabara HW MT mengatakan, kebersihan air Sungai Saddang perlu dijaga.
"Karena itu menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI, tersebut kepada tribuntoraja.com, Selasa (13/12/2016).
"Jangan dirusak apalagi dicemari dengan limbah beracun dan berbahaya karena itu bisa masuk kategori kejahatan terhadap lingkungan dan kemanusiaan," Zakir menambahkan.
Imam menyinggung air Sungai Saddang saat menghadiri kampanye "Eco Church" Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) KLHK, di aula Pongtiku Markas Kodim 1414 Tana Toraja, Rantepao, Toraja Utara, Senin (12/12/2016).
"Aspek lingkungan harus diperhatikan karena merupakan aspek penunjang pembangunan di sektor lainnya termasuk pariwisata.
Sumber daya air di sungai Saddang harus dirawat dengan cara tidak membuang sampah ke sungai," katanya. (*)