Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pedagang Pasar Sentral Makassar Tagih Janji Gubernur Sulsel

Sudah hampir dua tahun harga lods dipersoalkan, namun hingga saat ini pemerintah belum memberikan solusi.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Bangunan pasar sentral Makassar atau Makassar Mal yang dikerjakan oleh PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) selaku pengembang, direkam dari udara di Jl Cokrominoto, Makassar, Selasa (23/8/2016). 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pedagang pasar sentral Makassar menagih janji pemerintah provinsi (Pemprov) Sulsel dan Pemkot Makassar menyelesaikan perseteruan antara pedagang dan PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) selaku pengembangan pembangunan Mall Makassar.

Sudah hampir dua tahun harga lods dipersoalkan, namun hingga saat ini pemerintah belum memberikan solusi. Kedua belah pihak masih bersikukuh mempertahankan harga keinginan masing masing masing.

PT MTIR bertahan pada kisaran Rp 115 juta permeter, sementara kemampuan pedagang hanya Rp 20 juta/meter.

"Ini yang menbuat kami bingung karena pemerintah sudah berjanji untuk memfasilitasi, tapi sampai sekarang belum ada hasilnya," kata Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mall Muh Sahid kepada Tribun, Selasa (6/12/2016).

Tidak hanya persoalan harga, janji pemerintah untuk memasukan pedagang ke dalam gedung Mal pasar Sentral di bulan Desember juga dipertanyakan karena belum ada kepastian resmi.

"Kalau tidak jadi Desember jadi kapan mereka dimasukan. Kami berharap pemerintah serius menangani persoalan ini,"jelasnya.

Pemerintah dalam hal ini Gubernur dan Wali Kota Makassar dinilai tidak serius mengatasi polemik antara pedagang dan MTIR. Padahal kata Sahid sesuai saran yang disampaikan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla secara langsung kepada Gubernur harus menyelesaikan persoalan harga ini sebelum akhir tahun.

"Ini sudah bulan Desember, tapi belum ada tanda tanda. Jangankan hasil, pertemuan pembahasan masalah harga ini sudah tidak ada. Kami berharap pemerintah bisa menyelesaikan sebelum masuk tahun 2017," sebutnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved