Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Beredar Foto 'Edit-an' Wiro Sableng Ikut Demo 212, Siapa Sangka Jika Hidup Dia Kini Amat Menyedihkan

Saat 'Aksi Damai 212' berlangsung di Jakarta, Jumat (2/12/2016), jagat maya sempat dihebohkan atas beredarnya foto kehadiran pendekar Wiro Sableng

Editor: Edi Sumardi

TRIBUN-TIMUR.COM - Saat 'Aksi Damai 212' berlangsung di Jakarta, Jumat (2/12/2016), jagat maya sempat dihebohkan atas beredarnya foto kehadiran pendekar Wiro Sableng di tengah-tengah peserta aksi.

Dalam foto itu, tampak wajah sang pendekar yang mengenakan pakaian khasnya diberi lingkaran merah agar terlihat jelas.

Sejumlah pihak yang tak melakukan penelusuran pun memercai kehadiran Wiro Sableng, namun ada pula yang tidak.

Dipastikan, jika foto tersebut merupakan foto hasil suntingan (edit-an) guna menyampaikan kabar hoax atau hanya sekada lelucon.

1
1

Sinetron Wiro Sableng memang kini tak tayang lagi, begitu pula novelnya yang sudah lama tak terbit lagi.

Superhero lokal yang digemari anak-anak dan remaja pada tahun 1990-an itu kini seolah sedang dilupakan lantaran perubahan zaman.

Namun, tiba-tiba dia diingat lagi setelah kemunculannya dalam foto edit-an yang beredar luas di kalangan netizen.

Lantas, bagaimana kabar Wiro Sableng kini?

Kabarnya, Wiro Sableng akan diproduksi ulang pada akhir tahun 2016 ini dalam format layar lebar oleh rumah produksi (production house) Lifelike Pictures.

Rencananya, dirilis pada tahun 2017.

Kendati demikian, aktor pemeran utamanya kabarnya bukan lagi Herning Sukendro alias Ken Ken (46).

Ken Ken kini tak lagi berkarier dalam gemerlap dunia hiburan, tapi memilih banting setir menjadi petani di Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Keputusan menjadi petani ditempuh setelah dirinya jatuh melarat gegara pernah mencoba mengonsumsi narkoba semasa merasakan gemerlapnya dunia hiburan.

Demi menikmati narkoba, Ken Ken pernah nekat menjual rumah, mobil, dan harta berharga lainnya.

Akhirnya, dia kehilangan segala harta benda berharga serta harus mendekam di balik jeruji besi demi mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Kini, Ken Ken mencoba untuk kembali ke jalan yang benar dengan cara menjauhi barang haram tersebut.

Dari bertani, dia berharap agar kembali bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Kesaktian Wiro Sableng

Dikutip dari Wikipedia.org, Wiro Sableng atau Pendekar 212 awalnya adalah tokoh fiksi serial novel yang ditulis oleh Bastian Tito.

Terlahir dengan nama Wira Saksana yang sejak bayi telah digembleng oleh gurunya yang terkenal di dunia persilatan dengan nama Sinto Gendeng.

Wiro adalah seorang pendekar dengan senjata Kapak Maut Naga Geni 212 dan memiliki rajah "212" di dadanya.

Memiliki banyak kesaktian yang diperoleh selama petualangannya di dunia persilatan, dari berbagai guru.

Berikut kesaktiannya:

Pukulan Harimau Dewa

Diwariskan oleh Datuk Rao Basaluang Ameh, mahluk setengah roh setengah manusia dari kepulauan Andalas.

Di awali dengan tiupan di tangan sebelah kanan yang memunculkan gambar kepala harimau putih (Datuk Rao Bamato Hijau), pukulan ini sanggup menghancurkan apa saja tanpa perlu mengeluarkan tenaga dalam.

Hanya beberapa musuh utama Wiro Sableng yang dapat mematahkan/mengimbangi pukulan Harimau Dewa ini, seperti Datuk Lembah Akhirat, yang mempunyai tenaga dalam setingkat para Dewa (yang didapat dari menghisap tenaga dalam para pendekar yang lain).

Pukulan Sinar Matahari

Diajarkan Sinto Gendeng alias Sinto Weni. Berupa sinar menyilaukan berwarna putih keperakan yang sangat panas.

Diawali dari sinar putih keperakan memancar dari tangan, kemudian tangan digerakkan dengan gerakan memukul, dan sinar putih perak itu ditembakkan kepada lawan (energy blast/energy shot).

Kekuatan pukulan ini adalah suhu yang sangat tinggi, dan dalam episode Halilintar Di Singosari, pukulan Sinar Matahari disebutkan dapat melumerkan borgol besi.

Pukulan Matahari juga sangat berguna di dunia batin.Terutama yang bisa mengeluarkan Ruhnya dari Jasadnya untuk sementara.

Pukulan Angin Es

Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa suhu yang sangat dingin.

Mampu membuat lawan tak dapat bergerak karena sangat kedinginan.

Gerakannya berupa mengangkat kedua tangan lalu telapak tangan dikembangkan dan diputar perlahan-lahan, kemudian suhu udara di sekitar lokasi mulai dingin dan dapat membuat lawan yang dituju menjadi kaku seperti salju.

Ilmu kesaktian ini biasa digunakan Wiro sewaktu menghadapi musuh yang mempunyai kesaktian berintikan api atau panas.

Mayat Hidup dari Gunung Klabat dikalahkan Wiro dengan pukulan ini.

Pukulan Angin Puyuh

Diajarkan Sinto Gendeng. Berupa hempasan angin yang sangat deras.

Pukulan Dewa Topan Menggusur Gunung

Diajarkan tua gila.

Berupa hempasan angin yang sangat deras.

Pukulan Benteng Topan Melanda Samudera

Berupa hempasan angin yang sangat deras.

Pukulan Kunyuk Melempar Buah

Berupa hempasan angin yang deras dan berat, seperti sebongkah batu besar yang dilemparkan.

Ilmu Silat Orang Gila

Diajarkan tua gila, paman guru (kakak seperguruan eyang sinto gendeng) Wiro di Pulau Andalas (sekarang Pulau Sumatera).

Berupa gerakan-gerakan silat (martial arts) yang terlihat ngawur dan mirip gerakan orang gila, namun sangat berbahaya.

Pukulan Dinding Angin Berhembus Tindih-Menindih

Diajarkan Sinto Gendeng, berupa angin dahsyat yang berhembus menyebar dan menggempur susul menyusul hanya dengan sekali pukul.

Keistimewaan pukulan ini adalah fungsinya yang bersifat 3 dalam 1; dapat digunakan menyerang, bertahan, sekaligus mengembalikan serangan lawan ke pemiliknya.

Ilmu Pedang Pendekar Pedang Akhirat

Diajarkan dedengkot rimba kangouw Tiongkok , Pendekar Pedang Akhirat (Long Sam Kun), berupa tiga jurus ilmu pedang tingkat tinggi yang masing-masing bernama Cip-hian Jay-bong (Tiba-tiba Muncul Pelangi), Lo-han Ciang-yau (Malaikat Menundukkan Siluman) dan Kui-gok Sin-ki (Iblis Meratap Malaikat Menangis).(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved