Pilpres Amerika Serikat
Shamsi Ali : Kami Tak Terlalu Khawatir
selain adanya konstitusi di AS yang menjamin hak beragama setiap orang, hubungan masyarakat muslim AS dengan masyarakat Amerika lainnya cukup harmonis
TRIBUN-TIMUR.COM - Donald Trump akhirnya menjadi pemenang di ajang Pemilihan Presiden AS 2016, Selasa (8/11/2016).
Perolehan suaranya di Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden AS (US Electoral College) melebihi target, yaitu 276 suara.
Sedangkan Hillary Clinton tertinggal dengan perolehan 218 suara, menjadikan Donald Trump menjadi presiden ke-45 Amerika Serikat.
Hasil pilpres di negara berjuluk “Paman Sam” itu pun mengundang sejumlah wacana pro dan kontra. Banyak orang tak meyakini jika seorang Donald Trump yang sarat dengan komentar kontroversi dan berbau SARA selama kampanye, bisa menang melawan Hillary di pilpres.
Terkait hasil Pilpres AS tersebut, Imam Masjid di New York dan President of Nusantara Foundation asal Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Shamsi Ali, yang berdomisili di AS, mengakui kemenangan Donald Trump mengkhawatirkan banyak orang.
Namun, hal itu tentunya bukan tanpa alasan karena menurutnya Donald Trump adalah sosok kontroversial, bahkan oleh sebagian dianggap rasis.
Donald Trump dianggap sebagai sosok yang selama ini telah memecah belah masyarakat Amerika.
“Tapi bagi kami masyarakat Muslim, tidak terlalu khawatir karena kami masih percaya dengan konstisusi Amerika yang menjamin hak beragama setiap orang di Amerika,” tutur alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Gombara, Makasssar, ini kepada redaksi Tribun Timur melalui akun facebook-nya, Rabu (9/11/2016) malam.
Ditambahkan, selain adanya konstitusi di AS yang menjamin hak beragama setiap orang, hubungan masyarakat muslim AS dengan masyarakat Amerika lainnya cukup harmonis.(*)