Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi 4 November

Prakiraanya Meleset soal Hujan saat Demo Ahok, ini Kata BMKG

Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (3/11/2016) kemarin menyebutkan bahwa Jakarta bakal diguyur hujan

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
massa melaksanakan salat saat melakukan aksi di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2016). Dalam aksinya mereka menuntut pihak kepolisian memproses Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara hukum yang diduga melakukan penistaan agama. 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (3/11/2016) kemarin menyebutkan bahwa Jakarta bakal diguyur hujan sedang hingga lebat pada Jumat (4/11/2016) hari ini. 

Namun, kenyataannya cuaca di Jakarta tidak turun hujan sama sekali.

Perubahan itu menjadi perbincangan di media sosial.

Ada yang mengatakan, perubahan cuaca itu merupakan bentuk dukungan alam kepada peserta demo 4 November 2016. 

Lantas apa penjelasan BMKG?

Kepala Bidang Layanan Cuaca BMKG Ana Oktavia mengungkapkan, hujan di Jakarta tidak turun sesuai prediksi karena perubahan kondisi angin di Jabodetabek.

Hujan hanya turun di Jakarta Selatan, Depok, dan Bogor, tetapi tidak di Jakarta Pusat.

"Terdapat perubahan kondisi angin yang mengakibatkan munculnya penyebaran arah dan kecepatan angin atau divergensi tepat di wilayah Jakarta," kata Ana.

"Artinya zona tersebut menyebabkan kandungan uap air terurai dan tidak terdapat proses pertumbuhan awan di sekitar Jakarta khususnya wilayah Pusat, Utara dan Timur," imbuhnya dalam analisis yang dirilis berdasarkan pantauan Satelit Himawari.

Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, divergensi angin pada dasarnya adalah penyebaran arah angin. Ini bertolak belakang dengan pertemuan angin yang biasanya menyebabkan hujan.

Akibat divergensi, kandungan uap air yang cukup basah di wilayah Jabodetabek yang terpantau sejak pagi hari cenderung bergeser ke wilayah Banten dan Jawa Barat bagian selatan serta mengakibatkan hujan lebat disertai petir terjadi di wilayah tersebut.

Menurut Ague, divergensi hari ini unik. "Uniknya dia lokal sekali, di wilayah Jakpus dan sekitarnya. Jarang-jarang begitu. Biasanya di skala provinsi paling tidak," kata Agie kepada Kompas.com hari ini.

Bagaimana divergensi itu bisa terjadi? Itu karena dinamika cuaca yang memang kompleks.

Yang jelas, bukan karena ulah pawang hujan.(yunarto wiji utomo)

Berita ini sebelumnya dimuat pada Kompas.com berjudul "Jakarta Tak Hujan pada 4 November, Ini Kata BMKG"
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved