Banyak Warga Tionghoa Kurang Mampu Di Batam
banyak pedagang asongan, penjual koran dan pekerja kasar, adalah warga Tionghoa Indonesia.
Penulis: Muh. David Aritanto | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/MUH DAVID ARIANTO
warung pedagangan kaki lima di jantung pusat perdagangan Kota Batam
Laporan Wartawan Tribun Timur Moeh David Aritanto
TRIBUN-TIMUR.COM, BATAM - Paradigama kota Batam yang merupakan gerbang perdangan Singapura dan Indonesia dikuasai wargaTionghoa, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Pantauan Tribun Timur di kota Batam, Minggu, (23/10/2016), banyak pedagang asongan, penjual koran dan pekerja kasar, adalah warga Tionghoa Indonesia.
Selain warga Tionghoa, banyak juga warga Batak dan Flores yang mengais rejeki di kota Batam.
Derasnya kehidupan sangat nampak di kota Batam.
Banyak juga warung-warung pedagangan kaki lima di jantung pusat perdagangan Kota Batam yang merupakan pintu gerbang antara Indonesia dan Singapur.
