Wanita Sukabumi Nyaris Dijual
Untung Ada Teman Facebook, Akhirnya Dua Wanita Asal Sukabumi Bisa Kabur dari Mucikari
LA menceritakan bagaimana upaya mereka hingga mampu kabur dan selamat dari upaya perdagangan manusia tersebut.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dua perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat berhasil kabur dari mucikari yang akan mempekerjakan mereka sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Papua.
Kedua perempuan berinisial LA (19) dan AS (16) kabur dari rumah kost milik mucikari bernama Cindy, di bilangan Jl Riburane Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/10/2016).
LA menceritakan bagaimana upaya mereka hingga mampu kabur dan selamat dari upaya perdagangan manusia tersebut.
"Waktu itu kami memang mulai berpikir bagaimana caranya kabur dari sana, karena teman saya (AS) selalu menangis minta pulang," ujarnya.
AS kemudian mencoba meminta pertolongan melalu jejaring sosial facebook. Ia menulis status "yang orang Makassar, ping dong," di akun miliknya.
Tak lama kemudian, salah satu teman facebooknya bernama Ipul mengomentari status AS dan menanyakan perihal statusnya itu.
Ipul merupakan warga Jawa Barat yang telah menetap di Makassar dan bekerja sebagai penjual bubur ayam. Ia juga diketahui tergabung dalam paguyuban orang Jawa Barat di Makassar.
AS dan Ipul kemudian berkomunikasi. AS menceritakan masalahnya dan meminta Ipul menolongya, namun karena saat itu masih dinihari, Ipul dan kedua korban janjian diselamatkan pada keesokannya.
Minggu pagi, sekitar pukul 09.00 Wita, keduanya meminta izin kepada mucikari, mami Siska untuk keluar membeli sabun cuci muka.
"Kami sempat ditahan sama mami, katanya biar dia saja yang belikan keperluan kami, namun setelah dibujuk akhirnya kami diizinkan keluar," ungkap LA.
Bukannya membeli sabun, keduanya malah pergi ke arah Pasar Cidu Makassar menggunakan bentor setelah diarahkan oleh Ipul.
"Kami gak bawa barang-barang kami, semuanya ditinggal di kost biar mami gak curiga," tuturnya.
Di Pasar Cidu, mereka kemudian bertemu Ipul, yang kemudian membawanya ke Polsek Wajo, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Polsek Mamajang karena alasan tertentu.
Saat ini keduanya sudah diamankan di tempat perlindungan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. (*)
