Bikin Jengkel! Ketika Ario Kiswinar Butuh Uang Kuliah, Ternyata Mario Teguh Malah Kasih ini

TRIBUN-TIMUR.COM - Pada saat berusia 17 tahun, Ario Kiswinar Teguh sempat bertemu dengan Mario Teguh.

Pertemuan tersebut berlangsung di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, atas inisiatif paman Ario.

Di situlah Ario melepas kangen.

Dari pertemuan tersebut, Mario sebenarnya diharapkan memberi Ario uang untuk ongkos kuliah.

“Tapi malah dikasih motivasi,” kata kuasa hukum Ario, Ferry Henry Amahorseya bernada kesal.

Sebagai ayah dari Ario, Mario dinilai punya tanggungjawab membiayai pendidikan anaknya hingga tuntas.

Namun, tanggung jawab tersebut diabaikan.

Biaya Tes DNA

Mario dan Ario berencana melakukan tes DNA.

Tes dilakukan guna membuktikan apakah Mario merupakan ayah kandung Ario atau bukan.

Sebenarnya, kata Mario, tes tersebut sejak tahun 1991 diinginkan, namun Ario dan ibu Ario, Aryani Soenarto selalu menolak.

Kini, tes baru akan terealisasi saat mereka sedang berseteru hingga mengebohkan publik.

Tes DNA nantinya akan memunculkan fakta baru soal siapa yang bohong.

Apakah Ario bohong karena mengakui Mario ayahnya ataukah Mario yang bohong sebab belum mengakui Ario anaknya.

Semua kelak akan terungkap melalui tes DNA.

Permohonan tes telah disampaikan pada DVI (Disaster Victim Identification) Indonesia, Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri di Jakarta.

Berapa biaya harus dikeluarkan untuk tes yang terbilang rumit bagi kalangan awan ini?

Data dari Eijkman Institute, biaya tes melalui lembaga ini sekitar Rp 5 jutaan.

Eijkman Institute atau Lembaga Biologi Molekuler Eijkman adalah lembaga penelitian biologi molekuler berstatus satuan kerja di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Biaya tes di Eijkman Institute kabarnya sama dengan di Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri menurut sebuah sumber.

Nah, angka berbeda didapatkan dari laman resmi RS Sanglah, Denpasar, Provinsi Bali, Sanglahhospitalbali.com.

Biaya tes sebagaimana termuat pada laman ini senilai Rp 7 jutaan hingga Rp 8 jutaan.

Lebih mahal jika tes dilakukan melalui Division of Human Genetics Center fot Biomedical Research, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Biayanya berkisar Rp 8 jutaan hingga Rp 12 jutaan.