Pilgub DKI Jakarta
Kalau Mau Kasusnya Lecehkan Alquran Segera Selesai, Ahok Cukup Lakukan ini
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang melecehkan Alquran, surah Al Maidah ayat 51, dinilai menyakiti umat Islam.
Namun jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan perbuatan seperti ini maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum. K
ita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.
Banyak hikmah kejadian ini, nyata bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita hormati.
Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya.
Tidak akan bisa menghormati Alquran karena tidak mengimaninya.
Tidak akan bisa menghormati dan memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya.
Nyatalah bahwa Alquran tujuh ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih orang yang berbeda akidah karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya.
Semoga adanya kejadian ini benar-benar membuat kita semua memahami apa yang semestinya kita lakukan.
Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah.
Sekian.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tanggapan Ahok
Menanggapi dirinya disebut melecehkan Alquran, Ahok membantah.
Ia menilai video berisi ucapannya yang menyebut surah Al Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu telah disalahgunakan oleh sejumlah orang.
Menurut pria yang biasa disapa Ahok itu, videonya saat berbicara di Kepulauan Seribu itu dipotong-potong dan tidak ditampilkan secara utuh.
"Saya tidak mengatakan menghina Alquran. Saya tidak mengatakan Alquran bodoh. Saya katakan kepada masyarakat di Pulau Seribu kalau kalian dibodohi oleh orang-orang rasis, pengecut, menggunakan ayat suci itu untuk tidak pilih saya, ya silakan enggak usah pilih," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2016), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.