Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ditanya Kesalahan Apa yang Paling Disesali dalam Hidupnya, Ini Jawaban Mengejutkan Mario Teguh

Pertanyaan dalam edisi kali ini adalah tentang kesalahan yang paling disesali oleh sang motivator.

Editor: Ilham Arsyam
instagram

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Amirul Muttaqin

TRIBUN-TIMUR.COM  - Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan pensiunnya Mario Teguh sebagai motivator yang kerap tampil layar kaca televisi Indonesia.
Acara Mario Teguh Golden Ways (MTGW) di KOMPAS TV pada Sabtu, 1 Oktober 2016 lalu menjadi penampilan terakhirnya.
Meski demikian, pria berusia 60 tahun ini berjanji akan terus menemani fans-nya melalui media-media lain.
Satu diantaranya adalah melalui media sosial Instagram.
Rupanya hal tersebut benar adanya, Instagram Mario Teguh masih tetap mengunggah foto dengan bubuhan kata-kata motivasi di dalamnya.
Yang terbaru adalah unggahan foto motivasi menarik beriktu ini.
Unggahan berikut ini adalah edisi Chat with Mario Teguh, ketika Motivator Kondang ini akan menjawab pertanyaan yang diberikan.
Pertanyaan dalam edisi kali ini adalah tentang kesalahan yang paling disesali oleh sang motivator.

"Kesalahan apa yang paling Om Mario sesali dalam hidup Om Mario?"

Begitulah bunyi pertanyaan yang tertulis pada foto tersebut.
Melalui caption-nya, akun Instagram @marioteguh menjawab pertanyaan yang cukup personal ini.
"Begini ... Tuhan meminta kita memperhatikan akhir dari segala sesuatu."
"Kalau ada orang sombong, perhatikan akhirnya."
"Kalau ada orang rendah hati dan sabar, perhatikan akhirnya."
"Apa itu berarti kita perhatikan sampai mereka meninggal?"
"Bukan. Yang disebut akhirnya itu adalah saat perhitungan baik dan buruk terjadi, dan itu tidak harus setelah meninggal, atau pada hari perhitungan."
"Emm ... ???"
"Sudah pernah lihat orang menjadi miskin hari ini, yang dulunya kaya dan sombong?"

"Ya."
"Lalu apa akhir dari Om Mario?"
"Akhir saya yang paling penting adalah saya berkeluarga dengan Tante Linna, dalam cinta dan kemesraan, dalam keluarga yang beranak-anak sehat, cerdas, dan berbudi-pekerti baik, dan dalam kesejahteraan yang mendamaikan."
"Itu akhir yang sekarang kan? Dan masih banyak akhir-akhir lain yang bisa lebih baik di masa depan. Begitu Om?"
"Super sekali! Very smart!"
"Terus, apa hubungannya dengan pertanyaan saya tentang penyesalan dalam hidup Om Mario?"
"Kalau akhirnya hari ini saya menjadi laki-laki yang diberkati oleh Tuhan dengan keluarga dan kehidupan yang sebaik sekarang, maka semua KETEPATAN dan KESALAHAN dalam hidup saya dulu adalah JALAN yang menghantarkan saya kepada kualitas hidup saya hari ini."
"Ooh ... jadi itu semua wajar, dan tidak ada yang Om Mario sesali?"
"Betul sekali. Bahkan bagian dari masa lalu saya yang mungkin bisa menjadi fitnah hari ini pun, adalah penuntun menuju kehidupan saya yang baik."
"Jadi kesimpulannya Om?"
"Ya."
"Sudah pernah lihat orang kurus kering terbaring lemah di dipan, yang dulunya suka membanggakan ukuran tubuh di hadapan saudaranya yang cungkring?"
"Ya. Ooh ... itu yang namanya 'akhirnya'?"

"Jangan sesali apa pun dengan cara yang mempertanyakan kasih sayang Tuhan. Mohon maaflah kepada Tuhan saat salah.
Menyesallah sebagai cara untuk memperkuat kesungguhan berubah, tapi janganlah menyesal seperti ingin membongkar yang sudah diizinkan oleh Tuhan terjadi.
Bersyukurlah.
Jika hidup Anda sudah baik dan indah hari ini, masa lalu Anda yang seperti apa pun adalah sebabnya.
Bersyukurlah."
"Super sekali Om Mario. Terima kasih.
I love you!"
"And I love you too!"
Begitulah penjelasan panjang lebar Mario Teguh terhadap pertanyaan tersebut.

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved