Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

500 Mahasiswa Ikuti Maperca HMI Cabang Makassar Timur

Dalam Stadium General, Prof Pangeran Moenta mengatakan bahwa bermahasiswa saja tidak cukup jika tidak bergabung di HMI.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Timur menggelar kegiatan Masa Perkenalan Calon Anggota (Maperca) di Auditorium Prof Amiruddin Universitas Hasanuddin, Jumat (40/9/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar Timur menggelar kegiatan Masa Perkenalan Calon Anggota (Maperca) di Auditorium Prof Amiruddin Universitas Hasanuddin, Jumat (40/9/2016).

Sekitar 500 mahasiswa hadir dalam Maperca, yang merupakan langkah awal sebelum bergabung dengan HMI Cabang Makassar Timur ini.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua MD Korps Alumni HMI (KAHMI) Kota Makassar, Prof Pangeran Moenta dan Sekertaris Umum Badko HMI Sulawesi Selatan dan Barat, Tri Febrianto.

Hadir juga para senior HMI seperti Yunda Marhamah Nadir (Peneliti bidang Pertanian), Ansar Saud (Dosen Fakultas Farmasi UNHAS), Irfan Dammar (Dosen FKG), Junaid (Peneliti), dan Imran Eka Saputra (Tokoh Pemuda Sulawesi Selatan).

Dalam Stadium General, Prof Pangeran Moenta mengatakan bahwa bermahasiswa saja tidak cukup jika tidak bergabung di HMI.

"Begitu banyaknya tokoh yang telah dilahirkan di negeri ini melalui HMI. Sebut saja pak JK, Akbar Tanjung dan masih banyak lagi yang lainnya," kata Pangerang dalam rilis yang diterima tribun-timur.com

Selain Stadium General dan pemutaran vidio bagaimana perjuangan HMI, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan diskusi panel tentang bagaimana para senior terbentuk dirinya karena HMI.

Marhamah Nadier misalnya, ia mengungkapkan bahwa berbagai macam prestasi hingga bersekolah ke Jepang itu tidak lepas dari bagaimana peran HMI terhadap dirinya.

Begitupun dengan Ansar Saud, ia mengungkapkan dalam materinya bahwa di HMI lahir begitu banyak tokoh dengan latar belakang yang beraneka ragam.

"Sebagai anak Fakultas Farmasi saya tentunya banyak belajar obat, tapi karena HMI selain ilmu obat saya kemudian mengerti teori-teori perubahan sosial bahkan mengenal filsafat cinta," candanya.

Imran Eka Saputra yang juga sebagai Mantan Ketua Bidang Hukum dan HAM Badko SulselBar dan sebagai Pengurus KNPI Provinsu Sulawesi Selatan mengungkapkan, bahwa Ber-HMI mengubah cara pandang kita.

"Melihat HMI dimulai dari banyaknya pernyataan dan pertanyaan aneh yang awalnya tidak pernah saya pikirkan. Kader-kader HMI Memiliki ciri khas sendiri, misalnya melatih kita bagaimana berkomunikasi atau berbicara didepan umum," kata dia.

"Mereka HMI adalah anak muda yang luar biasa. Sebagai pengurus KNPI, saya merasa bangga menjadi anak HMI. Berkat HMI kemudian kita bisa memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara melalui lembaga-lembaga pengabdian, salah satunya adalah KNPI," paparnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved