Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Mahasiswa Sosiologi Fisip UNHAS Kaji Masalah Smart City

"Kita ingin masyarakat intelektual kampus setidaknya juga tahu bahwa Smart city harus berjalan seimbang dengan smart society,"ujarnya.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
CITIZEN REPORTER
Dialog Publik Smart City For smart society berlansung di Pelataran Baruga A.P Pettarani Unhas 22/09/16 

Sulaeman

Ketua II Kemasos Fisip Unhas

Melaporkan dair Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM-Keluarga Mahasiswa Sosilologi (Kemasos), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan dialog bertajuk 'Smart City For Smart Society' di Pelataran Baruga AP Pettarani Unhas, Kamis (22/9/2016).

Dialog yang dihadiri puluhan mahasiswa Fisip Unhas maupun dari kampus lain tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Pakar Komunikasi politik Kota Makassar Dr Firdaus Muhammad MA dan Ketua Departemen Sosiologi Fisip Unhas Dr Mansyur Radjab MSi.

Ketua Kemasos Fisip Unhas, Achmad Faizal mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengkaji lebih jauh konsep smart city yang seharusnya ditopang oleh pola perilaku masyarakat kota cerdas pula.

"Kita ingin masyarakat intelektual kampus setidaknya juga tahu bahwa Smart city harus berjalan seimbang dengan smart society,"ujarnya.

Dalam dialog tersebut, Dr Mansyur Radjab MSi mengemukakan, konsep kota cerdas adalah hasil dari perkembangan arus kota yang dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan dunia globalisasi.

Menurutnya Smart City meliputi banyak aspek dan tidak sekedar menggunakan parameter perkembangan infrastruktur ataupun perkembangan teknologi saja akan tetapi yang menjadi paling penting adalah pola perilaku dan kecerdasan masyarakatnya yang paling utama.

Sementara itu, Dr Firdaus Muhammad mengatakan, Smart city sejatinya berbasis pada warga yang seharusnya menjadi sebuah tatanan yang diharapkan terbangun menjadi gerakan kultural dan gerakan kesadaran.i

"Pelayanan melalui kartu pintar lebih bersifat teknis sehingga hanya sebatas program belum menjadi gerakan kultural yang mencerminkan kecerdasan warga,smart city bukan lahir secara prematur dan semata hanya bahagian dari produk politik semata,"ujarnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved