Ketua DPD Ditangkap KPK
Mengejutkan! Inilah Perbandingan Gaji Irman Gusman di DPD RI dengan Uang Suapnya
Sungguh memperihatinkan. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terkait izin kuota impor gula
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh memperihatinkan.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terkait izin kuota impor gula.
"Pemberian kepada IG (Irman Gusman) terkait kepengurusan kuota gula impor," kata Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, dalam keterangan pers di Gedung KPK, Sabtu (17/9/2016).
Dia ditetapkan sebagai tersangka usai ditangkap tangan bersama dengan tiga orang lainnya oleh petugas KPK.
Penangkapan dilakukan di rumah dinas Ketua DPD RI di Jl Denpasar Raya blok C3 nomor 8, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2016), dini hari.
KPK juga menetapkan dua orang yang ikut ditangkap yang diduga sebagai pemberi suap sebagai tersangka.
Dua orang itu adalah XSS, Direktur Utama CV SW dan istrinya yang berinisial MNI.
Dalam operasi tangkap tangan, KPK juga mengamankan WS, yang merupakan adik XSS.
KPK juga mengamankan uang senilai Rp 100 juta sebagai barang bukti.
Uang tersebut sebagai pemberian XSS dan MNI kepada Irman terkait pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CVSB pada tahun 2016 untuk Provinsi Sumatera Barat.
Sumatera Barat adalah daerah diwakili Irman pada DPD periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.
Pada periode kedua dan ketiga menjabat sebagai senator, Irman juga mendapat amanah menjabat ketua.
Sebagai ketua, alumnus Universitas Kristen Indonesia tersebut menerima gaji senilai Rp 62.881.900 per bulan atau jauh lebih sedikit dari nilai suapnya.
Wakil Ketua DPD menerima Rp 57.558.850 per bulan.
Ketua Alat Kelengkapan DPD menerima Rp 74.528.200 per bulan.