Kepala SMKN 2 Simbang Bantah Ada Gurunya Tampar Siswi

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Kepala SMK 2 Simbang, Maros, Sulawesi Selatan Muktar membantah jika pembimbing Palang Merah Remaja (PMR) Marlina menampar seorang siswanya An yang masih duduk di kelas satu, Kamis (8/9/2016).

Dia hanya mendorong wajahnya karena tidak mau belajar PMR.

"Mis komunikasi ji ini. Dia tidak dipukul cuma didorong wajahnya. Tapi ini anak mungkin malu karena banyak teman- temanya yang melihat," katanya.

Muktar mengaku, Marlina dan pihak An sudah didamaikan oleh Polsek Bantimurung. Keduanya sepakat tidak melanjutkan kasus tersebut hingga ke persidangan.

Terkait permintaan, Andika yang ingin pindah sekolah. Muktar belum bisa memberikannya surat pindah sebelum keluar rapor. Siswa yang ingin pindah sekolah, harus belajar minimal satu semester.

"Kami belum bisa memberikannya surat pindah. Nah baru orang belajar tiga pekan terakhir. Rapornya juga belum ada. Sementara syarat pindah sekolah itu, harus ada rapor," katanya.

Muktar meminta kepada An supaya kembali masuk sekolah selama satu semester. Jika setelah itu, An masih mau pindah, maka SMK 2 Simbang sudah bisa memenuhi permintaanya.

"Ibu Marlina sudah meminta maaf. Saya minta kepada Nak An supaya kembali masuk sekolah," katanya.

Sedangkan, Kasat Reskirim Polres Maros AKP Yusrizal yang dihubungi belum memberikan keterangan.

Sebelumnya, seorang siswa kelas satu SMK 2 Simbang, Maros Bantimurung, Sulawesi Selatan An (16) tidak mau lagi masuk sekolah setelah ditampar oleh seorang guru Palang Merah Remaja (PMR), Marlina, Senin (5/9/2016) lalu.

Penganiyaan tersebut berawal saat An keluar dari PMR. Namun Marlina marah tanpa alasan jelas dan menamparnya.Padahal sebelum keluar, An telah melapor.