Jika Dihadirkan Sebagai Ahli Kebatinan, Mbah Mijan Ingin Peluk Jessica Wongso 2 Menit
Melalui akun twitternya Mbah Mijan berandai-andai seandainya ia ikut dihadirkan sebagai saksi ahli kebatinan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sepanjang hari ini Kamis (1/9/2016) pemirsa televisi di Indonesia kembali disajikan dengan sidang kasus ‘Kopi Maut’ Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.
Sidang ini diwarnai dengan perdebatan sengit antara kuasa hukum Jessica dengan saksi-saksi ahli yang dihadirkan.
[baca juga Bukan soal Narkoba, Ternyata Gatot Brajamusti dan Reza Artamevia Kerap Lakukan ini Sebelum Ditangkap]
[Reza Artamevia dan Gatot Brajamusti. FOTO: TRIBUNNEWS.COM]
Melihat hal tersebut paranormal Mbah Mijan tampaknya ikut gregetan.
Melalui akun twitternya Mbah Mijan berandai-andai seandainya ia ikut dihadirkan sebagai saksi ahli kebatinan.
Tak hanya menyinggung Jessica, Mbah Mijan juga menyindir pengacara Jessica Otto Hasibuan.
Berikut cuitan Mbah Mijan:
Sedang berandai, jika saya salah satu ahli kebatinan yang di hadirkan, pertama kali saya akan melakukan ritual penegang syahwat buat Otong.
— Mbah Mijan (@mbah_mijan) September 1, 2016
1. Sudah berapa banyak ahli yang di hadirkan? Ahli-ahli antimainstream juga ada ya, berarti Menunggu giliran, ahli kebatinan di hadirkan ??
2. Sedang berandai, jika saya salah satu ahli kebatinan yang di hadirkan, pertama kali saya akan melakukan ritual penegang syahwat buat Otong.
3. Jadi, setiap kali mau menyela ahli, otongnya otong tegang. Alasannya? karena saya harus menyampaikan hal penting yang tidak boleh terpotong.
4. Selanjutnya, saya akan meminta duduk berdekatan dengan terdakwa, barangkali dia mau minta nomor rekening saya atau pin bb, atau apa lah itu!
Saya butuh waktu 15 menit untuk duduk berdekatan dengan terdakwa, syukur-syukur kalau bisa, sambil berpelukan 1 atau 2 menit lah, lumayan.
— Mbah Mijan (@mbah_mijan) September 1, 2016
5. Saya butuh waktu 15 menit untuk duduk berdekatan dengan terdakwa, syukur-syukur kalau bisa, sambil berpelukan 1 atau 2 menit lah, lumayan.
6. Kemudian, dari situlah semua berawal. Ada rumus "Sajiwo" bahasa jawa, artinya 1 jiwa, ilmu dalam kajian mengungkap kasus versi metafisika.
Jessica Suka Sesama Jenis? Ini Pengakuannya
Ketua majelis hakim, Kisworo, mengonfirmasi keterangan ahli Profesor Dr Sarlito Wirawan Sarwono, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, yang disampaikan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Demikian dikutip dari Kompas.com.
[baca juga Dibuka Lowongan Kerja Hamili Ibu-ibu dengan Gaji Rp 30 Juta]

[Ilustrasi. FOTO: KOMPAS.COM]
Kepada Sarlito, hakim menanyakan kembali keterangan ahli tersebut dalam BAP yang menyebut adanya dugaan bahwa Jessica menyukai sesama jenis atau homoseksual.
Dalam sidang kasus dugaan pembunuhan terhadap Mirna Salihin yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016), Sarlito menyatakan bahwa dugaan itu masih harus diverifikasi ulang.
"Itu dugaan karena ada indikasi-indikasi. Itu harus diverifikasi ulang karena saya tidak melakukannya. Itu hanya pada dugaan, tidak sampai pada kepastian," ujar Sarlito.
Dugaan Sarlito dalam BAP itu merupakan hasil analisisnya terhadap hasil tes psikologi yang dilakukan psikolog lain terhadap Jessica.
Sarlito mengatakan, baik homoseksual maupun heteroseksual biasanya memiliki kecemburuan dan sifat posesif.
Orang yang homoseksual biasanya mengalami depresi lebih berat saat putus cinta dibandingkan dengan orang pada umumnya.
"Dalam kasus pembunuhan, kekerasan disebabkan putus cinta lebih tinggi daripada karena utang piutang, dendam. Orang putus bisa melukai diri sendiri atau orang lain, bahkan membunuh. Ini bisa terjadi juga pada kasus homoseksual," papar Sarlito.
Hakim Kisworo kemudian menanyakan apakah hal tersebut terjadi kepada Jessica yang disebut tidak senang akan pernikahan Mirna dan suaminya, Arief Soemarko, sehingga Jessica memiliki niat jahat.
Sarlito pun menjawab bahwa dugaannya menjurus ke sana.
"Jadi, kalau ini saya sampaikan, ini dugaan karena kita belum cek lebih lanjut. Itu menjurus ke situ. Kalau kecemburuan bisa berujung kemarahan, dan kemarahan ke violence," ucap Sarlito.
Namun, Jessica menyatakan keberatannya.
"Keterangan ahli banyak yang tidak benar," ujar Jessica di dalam persidangan.
Selain itu, Jessica juga membantah bahwa dirinya memiliki orientasi seksual penyuka sesama jenis atau lesbian.
"Saya pertegas lagi, saya hanya tertarik kepada lelaki, dulu, sekarang, dan selamanya," kata dia.
Saat psikologisnya diperiksa oleh dokter Riri Wowor, Jessica tidak mengetahui pertanyaan yang dilontarkan kepadanya adalah untuk mengetahui orientasi seksual dirinya. Jessica pun merasa dijebak dengan pertanyaan itu.
"Saya tidak terpikir itu pertanyaan untuk menjebak saya. Saya perjelas lagi, saya tidak tertarik pada wanita," ucap Jessica.
Adu Argumen
Adu argumen sempat terjadi antara Sarlito Wirawan dengan Yudi Wibowo Sukinto, kuasa hukum Jessica Kumala Wongso dalam persidangan, kemarin.
Perdebatan bermula saat Yudi membacakan kesimpulan Sarlito dalam berita acara pemeriksaan.
Menurut kesimpulan Sarlito, tidak ada kemungkinan yang memasukkan serbuk sianida ke dalam cangkir kopi tersebut kecuali Jessica.
Yudi bertanya, apakah Sarlito melihat serbuk sianida? "Tunggu dulu. Apakah saya di sana (kesimpulan BAP) melihat dan menyaksikan?" tanya Sarlito kepada Yudi di PN Jakarta Pusat, Kamis.
Yudi merespon dan heran dengan jawaban Sarlito. Pasalnya, kesimpulan Sarlito disebut mengandai-andai.
"Ini lucu. Tidak lihat sianida tapi bisa menyimpulkan (Jessica menaruh sianida)," kata Yudi. "Oh ini lucu ya?" kata Sarlito yang disambut tawa orang seisi ruangan persidangan.
Sarlito menambahkan bahwa ia dapat menyimpulkan hal tersebut tanpa melihat. Pasalnya dalam waktu 51 menit, tidak ada orang lain yang menguasai es kopi vietnam selain Jessica.
"Kalau ada yang masukkan orang lain?" tanya Yudi. "Bisa aja, tapi kan enggak ada orang lain selain Jessica," jawab Sarlito.
Yudi tak puas. Ia bertanya kemungkinan sianida ditaruh sebelum sampai di tangan Jessica. "Saya tidak bisa menduga gitu," tegas Sarlito.
Ia menganalogikan kasus perkosaan bisa diputuskan hakim meskipun hakim tak melihat peristiwa tersebut. Yudi menyela bahwa ia tahu analogi tersebut.
"Bapak tahu teori kausalitas enggak? tanya Yudi. "Saya tahu, tapi umum," jawab Sarlito. Tak puas, Yudi menyindir Sarlito yang merupakan penasihat Kapolri.
"Katanya bapak sering urusan dengan kepolisian," kata Yudi. "Saya juga bukan ahli hukum," sela Sarlito. "Saya juga bukan ahli psikologi," timpal Yudi. "Kalo gitu kita sama-sama bukan ahli, pak," jawab Sarlito.
Setelah pernyataan Sarlito, pembicaraan keduanya terkait kesimpulan sianida dimasukkan ke kopi Mirna oleh Jessica pun berakhir.
Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016).
Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut.
JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.