Di Toraja, Syahrul Ngaku Menyesal Jadi Gubernur
Padahal proyek sudah menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) Rp 250 miliar.
Penulis: Yultin Rante | Editor: Ilham Mangenre
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengaku menyesal menjadi gubernur jika pembangunan Bandara Buntu Kunyi Tana Toraja tidak rampung dalam masa jabatannya.
Pengakuan Syahrul saat pidato HUT ke-59 Tana Toraja, di Plaza Kolam Makale, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Rabu (31/8/2016) siang.
"Minta tolong anggota DPR RI dari Toraja, anggota DPRD provinsi Sulsel dari Toraja berjuang mati-matian selesaikan bandara buntu kunyi,
saya menyesal jadi gubernur jika tidak selesai saat jabatan saya berakhir," kata Syahrul.
Pembangunan Bandara Buntu Kunyi kini mangkrak.
Padahal proyek sudah menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) Rp 250 miliar.
Lahan proyek ini juga disebut kendala. Termasuk kuburan-kuburan tua di area tersebut.
"Soal kuburan atau tanah tolonglah jangan dipersoalkan dulu kodong, janganmi juga demo pake tutup jalan," ujar Syahrul. (*)