Proyektil di Panggul Andi Burhan Belum Diangkat
"Katanya masih belum bisa diangkat, besokpi dijadwalkan operasinya pagi-pagi," ujar Andi Burh
Penulis: Alfian | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Proyektil peluru revolver milik Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jeneponto, AKP Arivalianto Bermuli menembus daging panggul kanan, Andi Burhan (43).
Proyektil itu bersarang dekat tulang membuat korban mengalami pendarahan, Jumat (26/8/2016) dini hari. Namun, panitera di Pengadilan Negeri Jeneponto ini belum mendapatkan penanganan.
Setelah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara dari Rumah Sakit Lanto Dg Pasewang pada pukul 10.00 Wita, proyektil yang bersarang belum juga diangkat. Tim dokter bedah tulang menjadwalkan operasi digelar Sabtu pagi (27/8/2016).
"Katanya masih belum bisa diangkat, besokpi dijadwalkan operasinya pagi-pagi," ujar Andi Burhan saat ditemui di Ruang Kasuari Kamar 07 RS Bhayangkara.
Andi Burhan sendiri dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara berdasarkan permintaan pihak keluarga. Sebelumnya Andi Burhan menuturkan dirinya terkenan tetembak saat sedang cekcok dengan Jufri alias Lallo di Cafe Reski, Jl Lingkar Kecamatan Binamu.
Kasat Narkoba Polres Jeneponto, AKP Arivalianto Bermuli diduga pelaku penembakan. Arivalianto ketika itu diduga tengah mabuk setelah berpesta miras (minum bir) bersama dengan Lallo di room 1.
"Saya tidak kenal sama Lallo tapi saya kenal denga Kasat Narkoba, biasa ketemu di warkop tapi tidak pernah jalan sama," kata Andi Burhan.
Awal kejadian, Lallo yang menurut orang-orang di lokasi berprofesi sebagai penjual ikan. Ia dikenal sering berbuat onar. Saat itu korban berencana untuk pulang namun Lallo dengan terbawa kondisi mabuk menyuruh semua orang yang ada di Cafe itu untuk duduk dan menagajk berkelahi.
Lantas Lallo menuju ke Room 1 dan diikuti oleh korban. Ternyata dalam ruangan tersebut Lallo sedang bersama Kasat Narkoba bersama dengan salah satu anggota Satuan Narkoba, Adnan.
"Saya langsung bilangi, kalau bukan karena Pak Kasat sudah saya pukulmi cuma saya hargai Pak Kasat saat itu yang minum sama-samaki," kata warga Jl Pahlawan Jeneponto itu.
Selanjutnya korban meninggalkan Cafe dan menuju warkop di depan Cafe Reski yang jaraknya sekitar 50 meter. Korban yang sedang duduk bersama rekannya adik dari ketua DPRD Jeneponto mendengarkan teriakan Lallo yang menggunakan pengeras suara.
"Mana orang pengadilan di sini saya mau berkelahi, terus saya kembali ke Cafe dan datangi Lallo terus saya pukul," lanjut Andi Burhan.
Kejadian itu terjadi di luar room 1 tempat Kasat Narkoba berada. Perkelahian ini sempat dilerai oleh anggota Satnarkoba Jeneponto, Adnan.
"Saya kenal itu Adnan jadi dia leraika, terus tidak lama kemudian keluar Pak Kast bilang bubar, tapi saya lihat dia cabut pistolnya, terus saya berbalik langsung ada letusan, jaraknya itu pak kasat lima meter dari saya," pungkasnya.(*)