Citizen Reporter
SYL Hadiri Halal Bi Halal Diskop UMKM Sulsel
Acara silaturrahmi setelah puasa dan Idul Fitri ini dihadiri ratusan keluarga besar Diskop UMKM Sulsel
Penulis: Ilham Arsyam | Editor: Ilham Arsyam
Bahrul ulum Ilham
Konsultan PLUT KUMKM Sulsel
Melaporkan dari Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menghadiri acara Halal bi Halal yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Rabu (13/7) di Celebes Convention Center. Tampak hadir mendampingi Gubernur antara lain Kepala BPMD Sulsel, AM.Yamin, Kadisdik Sulsel, Sidik Salam, Kadis Sosial, Andi Ilham Gazaling dan kadis Pariwisata, Jufri Rahman dan pejabat lainnya.
Acara silaturrahmi setelah puasa dan Idul Fitri ini dihadiri ratusan keluarga besar Diskop UMKM Sulsel dari unsur pejabat, staf, darmawanita, pensiunan dan konsultan PLUT KUMKM. Hadir pula ketua Dekopinwil Sulsel Rahman Halid beserta pengurus dan unsur gerakan koperasi di Makassar. Sebelum sambutan, seratusan keluarga besar Diskop UMKM saling berjabat tangan dengan SYL, saling meminta dan memberi maaf.
Dalam sambutannya, Kadiskop UMKM Sulsel, Syam Alam Ibrahim menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin, disampaikan pula upaya-upaya dalam memajukan koperasi dan UMKM Sulsel.”Alhamdulillah pak Gubernur sudah menandatangani Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2016 tentang Koperasi Inti dan Koperasi Unggul. Ini adalah upaya kita bersama mendorong pengembangan koperasi inti di setiap kabupaten/kota dan koperasi unggul di setiap kecamatan untuk menjadi pilar sekaligus ikon dan model pengembangan koperasi di tingkat lokal”, ujarnya
Gubernur Sulsel dihadapan peserta Halal Bi Halal mengatakan, setelah ditempa puasa selama sebulan penuh seharusnya ada peningkatan kualitas hidup. “ Pasca ramadhan tigkatkan rasa solidaritas, sikap empati dan selalu merasa cukup sebagai cerminan sikap selalu bersyukur atas segala nikmat,” ujarnya.
SYL juga mengapresiasi upaya untuk memajukan koperasi sebagai orientasi untuk masa depan Indonesia. Saatnya koperasi didahulukan, bukan lagi sekedar konglomerasi, kolonialisasi atau kapitalisasi yang hanya menguntungkan segelintir orang. “Koperasi tidak hanya sekedar aspek ekonomi, ada juga sisi edukasinya dan nilai-nilai agama untuk saling bekerjasama, bermanfaat kepada sesama dan prinsip bagi hasil,” tambahnya.