Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Meski Kalah, Pemain Lokal PSM Membanggakan

Meski kalah, tim PSM patut diberi apresiasi pada pertandingan ini, sebab pemain menunjukkan semangat ‘Spartan’ hingga 2x45 menit pertandingan

Penulis: Ilham Mulyawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
dok/tribuntimur/ochaalim
Pelatih PSM Makassar Robert Rene Albert memberi petunjuk ke pemain PSM Muhlis Ning di laga PSM vs Pusamania, Kamis (23/6/2016) di Stadion Mattoanging, Makassar 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mulyawan

TRIBUN-TIMUR.COM, BANDUNG-Hampir saja, Ayam Jantan dari Timur - julukan PSM mencuri poin di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat dari tuan rumah Persib Bandung, Sabtu (2/7/2016) malam andai saja gol Purwoko Yudi Pratomo tidak terjadi di menit akhir pertandingan babak kedua.

Bayangkan saja, Gol pertama Persib oleh Sergio Van Dijk di menit ke 33 lewat penalti, tetapi berhasil dibalas PSM lewat gol heading Ardan Aras pada menit ke 42. Tak lama Persib kembali unggul lewat gol dari Robertino Pugliara di menit ke 43.

Lalu, babak kedua PSM berhasil menyamakan kedudukan kembali lewat gol yang diciptakan oleh Muchlis Hadi menit ke 80. Sayang, harapan membawa pulang satu poin ke Makassar pupus usai Persib kembali mencetak gol di menit ke 86 melalui Purwoko Yudi, skor 3-2 untuk tuan rumah bertahan hingga pertandingan berakhir.

Meski kalah, tim PSM patut diberi apresiasi pada pertandingan ini, sebab pemain menunjukkan semangat ‘Spartan’ hingga 2x45 menit pertandingan, bahkan pelatih Persib Bandung, Djajang Nurjaman angkat topi, dan itu diungkapkannya usai pertandingan. Menurut Djanur - sapaan akrabnya, pemain PSM bermain impresif, penuh semangat.

Anno Suparno, eks Public Relation PSM Makassar di era IPL mengatakan, permainan PSM yang didominasi pemain lokal, akan memberikan harapan yang baik untuk ke depan. Meskipun lokal tapi mampu memberikan perlawanan yang ketat terhadap para pemain Persib yang dihuni pemain bintang timnas dan pemain asing.

“Apalagi dihadapan ribuan supporter tuan rumah. Permainan dari kaki ke kaki serta skema permainan anak PSM mulai terarah dan tertata rapi. Ini tentunya juga tidak lepas dari peran pelatih kawakan,” kata Anno, Sabtu (2/7/2016).

Selain strategi, pola permainan anak anak PSM juga dibarengi dengan semangat kedaerahan yang membuat mereka terlihat lebih solid, lebih berkarakter di tengah lapangan. Hanya butuh jam terbang lebih tinggi kata Anno, ditambah Training Centre (TC) serta uji coba guna memantapkan persiapan pada kompetisi resmi PSSI.

“Harapan saya, PSM dihuni oleh pemain pemain lokal dari berbagai provinsi serta pemain timnas, ketimbang mengontrak pemain asing. Pemain lokal kita telah membuktikan malam ini dihadapan pendukung Persib Bandung,” lanjut dia.

Mantan pelatih PSM, Hanafing juga memuji permainan PSM yang kian meningkat, kendati menurutnya masih ada beberapa kelemahan yang perlu dibenahi oleh Robert. “Passing support saya lihat masih lemah, juga cepat kehilangan bola. Tapi ada peningkatan, harus kerja keras lagi, jangan putus asa,”kata Hanafing.

Bagi Robert, PSM Menang

Pelatih Robert Rene Alberts memuji penampilan anak asuhnya. Kendati Persib menang, bagi Robert PSM lah yang menang karena mengandalkan 100 persen pemain lokal. “Sedangkan mereka (Persib) punya 3 asing, “ kata Robert.

Ia cukup kecewa dengan keputusan wasit Dwi Purba Adi Wicaksana yang memimpin pertandingan. Seharusnya penalti untuk Persib tidak terjadi karena pel;anggaran pada Robertino terjadi di luar garis pertahanan PSM. “Anda bisa nilai sendiri, bagaimana kejadian tadi. Saya jujur kecewa. Tap[i itulah keputusan wasit, “ kata Robert.

Direktur Klub PSM, Sumirlan menegaskan bahwa manajemen PT PSM akan mengiriumkan nota protes kepada operator PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) terkait penalti itu. “Tidak seharusnya terjadi, memang wasit ini memimpin tidak adil. Maka kita kirimkan nota protes segera, “ kata Sumirlan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved