Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 1437 H

Diusir Satpol PP, Pedagang Soppeng Tetap Menolak ke Lapangan Gasis

pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum Andi Kaswadi Razak menjabat bupati Soppeng, tidak ada larangan berjualan di pinggir jalan

Penulis: Awaluddin Marwan | Editor: Ilham Mangenre
awaluddin/tribunsoppeng.com
Mobil Satpol PP menempati lokasi pedagang di Jl Wijaya, Kecamatan Lalabata, Watansoppeng, Kabupaten Soppeng, Minggu (12/6/2016). 

TRIBUNSOPPENG.COM, LALABATA- Pembeli alasan pedagang kaki lima di pinggir jalan kota ogah pindah berjualan ke Lapangan Gasis, Kecamatan Lalabata, Watansoppeng, Kabupaten Soppeng.

Pemerintah Kabupaten Soppeng telah menyediakan lapak di sekitar lapangan tersebut.

Lapak sementara atau hanya ditempati selama bulan Ramadan 1437 Hijriah ini.

"Kalau di Lapangan Gasis, biar yang mau tanyakan barang juga tidak ada apalagi dibeli, beda memang kalau di pinggir jalanan," kata Adi, pedagang di pinggir Jl Attang Benteng, kepada tribunsoppeng.com, Minggu (12/6/2016).

Beberapa hari terakhir, Satpol PP Soppeng gencar penertiban PKL di pinggir jalan jantung kota Watansoppeng.

Satpol PP mendesak pedagang musiman bulan suci itu segera hijrah ke Lapangan Gasis.

Adi juga berharap Pemkab Soppeng mengerti kondisi modal pedagang kecil Watansoppeng.

"Kami juga butuh perputaran modal dan kami berjualan di sini tidak setiap bulan ji juga, yah karena memang momentum bulan Ramadan jadi kita jualan di sini," katanya.

Adi mengungkapkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum Andi Kaswadi Razak menjabat bupati Soppeng, tidak ada larangan berjualan di pinggir jalan selama Ramadan.

"Bahkan toko-toko di sekitar di sini tidak pernah ji juga protes. Kalau pelarangan karena memacetkan jalanan, menurut saya tidak terlalu ji juga kalaupun macet itu hanya durasi 2-5 menit," tuturnya.

Pantauan tribunsoppeng.com sore tadi di Jl Benteng dan Jl Wijaya, para pedagang mulai kewalahan beroperasi gara-gara ditekuk Satpol PP.

Sejumlah mobil cap Satpol PP pun menguasai pinggir Jl Wijaya, yang sebelumnya ditempati pedagang mengais rezeki. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved