Ramadan 2016
20 Profesor Buka Puasa di Rumah Pribadi Danny Pomanto
Danny mengatakan dengan kebersamaan ini, nilai-nilai ibadah dan budaya kearifan lokal Makasaar akan utuh dan tetap terjaga.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ina Maharani
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto sangat bersyukur, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) cabang Makassar menggelar buka puasa di kediaman pribadinya Jl Amirullah, Kecamatan Mamajang, Makassar, Minggu (12/6/2016).
"Ini adalah kehormatan bagi saya. Perlu diketahui ini adalah buka puasa pertama selama ramadan ini," ujar Danny dengan sumringah.
Danny mengatakan dengan kebersamaan ini, nilai-nilai ibadah dan budaya kearifan lokal Makasaar akan utuh dan tetap terjaga.
Dalam sambutannya, Walikota berlatar arsitek ini sempar menceritakan saat di telepon Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla.
Perbincangan telepon antara Wapres da Wali Kota, rupanya membahas Pasar Sentral (Makassar Mall).
Ia pun menampik akan menuntaskan persoalan Makassar Mall kepada JK sapaan Wapres RI.
"Saya sudah tegaskan ke beliau, saya yang selesaikan persoalan Makassar Mall. Beliau masih dibutuhkan oleh peraoalan nasional, nanti saya yang selesaikan Makassar Mall," cetus Danny.
Dalam acara Buka Puasa Bersama, Sekum Kahmi Makassar Andi Sri Hastutui Sultan menyebutkan bahwa diacara Bukber ini tercatat 20 Profesor yang hadir.
"20 orang Profesor yang hadir disini, mereka adalah aktivis HMI," katanya sembari tersenyum.
Pantauan tribun-timur.com, Profesor yang hadir Prof Dr H Andi Pangerang Moenta yang juga Ketua Kahmi Makasssar, Prof Zaenuddin Taha, Prof Halim Mubyl, Prof Ahmad Sewang, Prof Aris Munandar (mantan Rektor UNM) dan Prof Syamsul Bahri.
"Dengan penyelanggaran ini, kami sampaikan terima kasih ke Wali Kota Makassar," ujarnya.
Ia menambahkan, pekan depan pihaknya kembali mengadakan Bukber di Rujab Wawali Makassar Syamzu Rizal.
Saat itu, Prof Ahmad Sewang dalam tauziyahnya mengatakan bahwa Islam itu membawa kebaikan kepada semua.
"Kita muslim harus saling berbagi kebaikan, jangan kesalahan kecil diperbesar-besarkan," katanya.
Olehnya itu, ia berharap kebersamaan ini harua terua dipertahankan.
Menurutnya dalam ramadan ini, sifat mencaci, memfitnah, dan mencrlah orang lainadalah tindakan yang tidak terpuji harus dihilangkan.
Adapun sifat itu kata Ahmad Seaang akan membawa orang itu kepada jalan yang tersesat.