Riri, Bocah Jeneponto yang Hidupi Kakek dan Neneknya
Baru beberapa dilahirkan, sang ibu pergi meninggalkannya.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM,BINAMU - Riri (11), warga Kelurahan Sidenre, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, terpaksa menjadi buruh angkut bahan bangunan di salah satu toko bahan bangunan di Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Dengan upah Rp 500 ribu per bulan, bocah yang karena kondisi ekonomi keluarganya, harus melupakan sekolah dan melakukan pekerjaan yang menuntut kekuatan otot.
Saban hari, Riri mengangkat puluhan karung semen, besi, pasir, kerikil agar tetap makan.
"Digaji per bulan'ka, pak, lima ratus per bulan, "ujarnya sambil membasuh keringat di wajah, Selasa (24/05/2016).
"Saya tinggal sama kakek dan nenek, mereka sudah tua, tidak bisa lagi bekerja jadi saya yang harus bekerja. Setiap gajian, seluruh gaji saya berikan kepada mereka untuk kami gunakan makan selama sebulan," ujar Riri yang mengaku sudah setahun bekerja di toko bahan bangunan di Kelurahan Empang, Kecamatan Binamu.
Riri tak pernah melihat wajah ibunya.
Baru beberapa dilahirkan, sang ibu pergi meninggalkannya.
Karena ayahnya menikah lagi, Riri terpaksa dititip di kakek dan neneknya.
"Saya tidak pernah lihat mamaku sampai sekarang, kalau bapak pernah'ji ketemu," katanya.
"Saya tidak pernah sekolah," tambahnya.