Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kapolres Sidrap Imbau Orangtua Larang Anaknya Main Senjata Pakai Peluru Batu

Ketujuh pucuk senjata mainan itu disita dari tangan anak-anak Sekolah Dasar (SD).

Penulis: St. Fathin Hamidah | Editor: Imam Wahyudi
Tribun/ Fathin
Kapolres Sidrap, AKBP Anggi Naufal Siregar 

TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE - Kapolres Sidrap, AKBP Anggi Naufal Siregar mengimbau kepada seluruh masyarakat, utamanya orangtua, agar melarang anaknya bermain senjata mainan berpeluru yang dapat membahayakan orang lain.

"Saya sudah terima laporan warga kalau ada mainan senjata pakai peluru batu yang berbahaya. Nanti kita cek karena katanya membahayakan," ujar Anggi, Selasa (24/5/16).

Diberitakan sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polres Sidrap mengamankan tujuh pucuk senjata mainan di sekitar lokasi Pasar Sentral Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Sidrap, Selasa (24/5/2016).

Ketujuh pucuk senjata mainan itu disita dari tangan anak-anak Sekolah Dasar (SD).

Penyitaan senjata mainan itu berdasarkan laporan salah seorang ibu rumah tangga bernama Marwati (32) melaporkan kepada aparat Satuan lalu Lintas bernama Brigadir Polisi (Birgpol) Andi Affang yang sedang berpatroli.

Mirnawati mengadu karena anak perempuannya berumur 5 tahun terkena batu di bagian leher belakang yang menyebabkan luka.

Menurut ibu tiga anak tersebut, anaknya merintih kesakitan lantaran terkena peluru senjata mainan itu..

"Ini tembakan di leher anak saya berbekas pak, bahaya memang itu senjata mainan pak, ini akibatnya anak saya, untung tidak kena matanya," keluh Marwati kepada petugas Satalantas tersebut.

Usai menerima laporan lisan korban, Brigpol Andi Affang langsung mengamankan senjata mainan itu dari tangan murid SD yang sementara bermain.

"Memang sangat berbahaya ini senjata mainan karena pelurunya dari batu kecil dan peluru jenis butiran gotri (panabur). Ada tujuh buah kami amankan," kata Andi Affang.

Mainan yang terbuat dari pipa plastik ukuran setengah inci dengan laras panjang 20 centimeter itu sedang populer di kalangan anak-anak di Sidrap.

Mainan tersebut seharga Rp 10-15 ribu per pucuk, tergantung modelnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved