VIDEO ON DEMAND
VIDEO: Eka Kurniawan Terima World Reader's Award di MIWF 2016
Penghargaan yang diserahkan langsung Direktur World Reader's, Nury Vittachi ini, ia terima berkat bukunya berjudul Cantik Itu Luka
Penulis: Anita Kusuma Wardana | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Anita Wardana
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Penulis Indonesia, Eka Kurniawan menerima World Reader's Award di malam penutupan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2016 di Fort Rotterdam, Sabtu (21/5/2016).
Penghargaan yang diserahkan langsung Direktur World Reader's Award, Nury Vittachi ini, ia terima berkat bukunya berjudul Cantik Itu Luka yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama dan telah diterjemahkan ke dalam 24 bahasa di seluruh dunia.
World Reader’s Award adalah penghargaan atas karya sastra yang diinisiasi oleh para penulis dari Asia Pasifik dan Asosiasi Penerjemah yang berbasis di China dan Australia.
Sebenarnya, penghargaan ini telah diberikan kepada Eka di Hongkong pada tanggal 22 Maret 2016. Tapi pada saat itu, penulis asal Tasikmalaya ini tak bisa menerimanya secara langsung. Ia pun diwakili penerjemah bukunya, Annie Tucker.
"Pada malam istimewa ini, saya merasa terhormat berada di sini dan ingin mengapresiasi Makassar International Writers Festival yang telah menyerahkan anugerah World Reader’s Award kepada saya,"kata Eka didampingi perwakilan PT Gramedia Pustaka Utama, Wisnu dan Direktur MIWF 2016, Lily Yulianti Farid.
Menurutnya, penghargaan tersebut bukan saja diberikan kepada dirinya dan karyanya, tapi juga menjadi sebuah momentum penting bagi kebebasan di Indonesia.
Pembakaran, pelarangan, dan sensor buku yang merajalela di mana-mana menjadi bayangan hitam yang selalu mengikuti sepanjang sejarah. Eka menilai pemberangusan buku berarti pembunuhan kepada manusia dan ide-idenya.
"Makassar International Writer Festival adalah sebuah ruang kecil di Indonesia yang merayakan kebebasan itu, dan kita yang berada di sini secara langsung berkumpul untuk berani menuliskan narasi dan catatan kita terhadap kesewenang-wenangan aksi yang bertujuan untuk membungkam,"jelasnya.
Sementara itu, Nury Vittachi menjelaskan, Eka Kurniawan adalah penulis pertama di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Pasalnya, dalam World Reader's tahun-tahun sebelumnya, penulis Indonesia tidak diperkenankan menjadi bagian dari penganugerahaan ini.
"Setelah saya melakukan protes terhadap hal tersebut, akhirnya tahun ini, World Reader's dapat diikuti semua penulis dari seluruh negara, termasuk Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada Eka karena memberikan pembaharuan di dunia penulisan,"katanya.
Selain Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan juga telah menulis sejumlah novel dan kumpulan cerpen, seperti Lelaki Harimau, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Corat-Coret di Toilet, Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi, hingga novel terbaru yang baru diluncurkan berjudul O.(*)