Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hater Ungkap Harus Ada MoU Sebelum Datangkan Ustadzah Oki dan Begini Isinya

Sebab, Oki disebut tak akan datang sebelum ada ...

Editor: Ilham Arsyam
TRIBUNNEWS.COM
Oki Setiana Dewi 

TRIBUN-TIMUR.COM – Predikat sebagai ustadzah bayaran tampaknya bakal melekat di diri Oki Setiana Dewi.

Entah sudah berapa banyak testimoni netizen yang menyudutkan Oki.

Netizen tak hanya menyebut ibu dua anak itu sebagai ustadzah abal-abal melainkan sombong dan mata duitan.

Dari pengalaman netizen terungkap bahwa untuk mengundang Oki harus mengelontorkan dana yang tak sedikit.

Salah satu akun instagram haters Oki, @okijellydrink memposting membeberkan sejumlah fakta bahwa selain bayaran mahal dan fasilitas mewah tak mudah mendatangkan Oki dicara-acara.

Sebab, Oki disebut tak akan datang sebelum ada hitam diatas putih.

Mereka menyebut Momerandum Understanding atau MoU.


Hal ini dikeluhkan orang yang hendak mengundangnya sebab dianggap terlalu rempong.

“Dakwah itu always pake MoU,” tulis akun tersebut.

Tidak jelas seperti apa isi MouU tersebut.

Namun salah satu netizen kirana_chantal menulis, “Salah satu point MOU nya: setajah bisa keluar 2 jam lebih awal karena mau jalan2. *duh, kesempatan yah si Oki.”

“Rempong maksudnya ribet ya. Duh masa iya dakwah aja pake ribet dan tetebengek MOU segala,” tulis @dian.el.

“Berarti bener yess dakwah jadi bisnis komersil, pake mou segala. Pasti yg bikin mou babang hartonce yess,” timpal akun @wadahplastikcantik.

Tarif Rp 35 juta

Dalam percakapan Wa yang diunggah akun ini terungkap jika untuk mendatangkan Oki harus merogoh kocek hingga Rp 35 juta.
Itu belum termasuk akomodasi transport dan penginapan.

“Tarif setajah 35 jetong ya buat off air (jangan lupa belum termasuk pesawat business class,mobil jemputan minimal xxx, hotel minimal xxx ples nyalahin panitia kalau dese telat),” tulis.

Admin akun ini juga membandingkan Oki dengan penceramah yang juga mantan artis Peggy Melati Sukma.
Menurutnya, Peggy malah tanpa dipungut bayaran alias gratis.

Menanggapi hal ini netizen pun ribut.

Banyak yang menyebut dibandingkan kualitas ceramahnya bayaran tersebut dianggap tak masuk akal.

“Astagfirulloh...speechless,” komentar @riza_rosalianadewi.

Ada netizen yang menyebut bahwa Umi pipik, istri Ustadz Uje saja cum dibayar Rp 3 juta.

“ummi Pipik aj cuma 3 jt , kemaren2 di Bsd,” tulis akun @uyuy_2437.

“Pernah ikut acara motivasi hijrah dr mb peggy, dy blg ga dibayar kok. Dan tausyahhnya nancep, cerdas orangnya. Sukak deh ama mb peggy :),” tulis @fidiandini.

“Teh Peggy, Teh yulia, gratis, ustad2 yg bagus2 jg bnyk yg gratis, ustad Felix, bendri, dll cuma ngepasin waktunya aja yg susah, karena mereka padat bgt jadwalnya,” tulis @dhini.

Namun hingga kini Oki belum memberikan klarifikasi soal kebenaran semua tuduhan ini.

Berapa Bayaran Ustadzah Oki Jika Diundang? Kalau Mamah Dedeh Segini

Tarif atau bayaran ustadz dan ustadzah yang kerap

Dedeh Rosidah Syarifudin alias Mamah Dedeh sendiri pernah mengaku pekerjaannya sebagai penceramah pernah dijadikan ajang bisnis oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

"Yang tanda tangan 80 juta, yang kita terima cuma 30 juta. Saya juga pernah tanda tangan 25 juta dikasih cuma 1 juta. Padahal saya tahu pendapatan dari tiket saja sangat besar," ujarnya Agustus 2013 lalu.

Masih di tahun 2013.

Publik Indonesia dihebohkan dengan tarif Ustadz Solmed.

Ustadz Solmed diduga minta bayaran sampai Rp 150 juta, fasilitas tiket dan penginapan ketika akan berceramah di komunitas Muslim asal Indonesia di Hongkong.

Walau pun membantah telah menaikkan tarif seenaknya saat diundang tausiah ke Hong Kong, Solmed, ustazddz yang pernah menjadi artis sinetron dan menjadi “langgangan” ceramah di stasion televisi tetap jadi sorotan.

Lewat jejaring YouTube, Khalifah, selaku pimpinan majelis Thoriqul Jannah yang bermaksud mengundang Solmed, membeberkan kronologi pengundangan sang ustadz yang kerap wira-wiri tampil pada infotainment.

Menurut Khalifah, ustad Solmed awalnya menyetujui undangannya berdawah di pengajian yang digelarnya di Hong Kong dengan tarif seikhlasnya serta dua tiket pesawat yang diminta Solmed dan manajer.

“Saya mengundang acara tausiah di pengajian sekitar dua bulan lalu melalui telepon. Perlu diluruskan katanya dia tidak minta bayaran,” kata Khalifah.

“Beliau mengatakan iya bisa, karena jadwal belum ada di situ, bukti SMS ada dari beliau dia menyanggupi dengan tarif seikhlasnya.

Perjanjian awal dengan dua tiket pesawat ustad dan manajernya,” sahutnya lagi.

Namun menurut Khalifah, dalam perjalanannya Solmed mengubah permintaan mengenai tarif yang sudah disepakati.

Padahal Khalifah sudah menyiapkan brosur pengajian dan sudah menyiapkan gedung.

“Dari awal memang dia tidak minta bayaran tapi seikhlasnya, akhirnya pihak kami panitia sepakat akan memberi HK$ 6000 atau hampi 8 juta, kami sepakat di situ".

"Setelah itu, kita udah deal, setelah semuanya sudah siap dia minta dikabari, setelah ada brosur gedung semua kami coba menghubungi namun ternyata pas dihubungi kembali ada perubahan permintaan dari yang awalnya seihklasnya yakni HK$ 6000 ustad Solmed berubah pikiran dengan menaikkan tarif HK$ 10 Juta dan awalnya dua tiket lalu minta empat tiket pesawat,” beber Khalifah.

Khalifah pun membantah klarifikasi Solmed yang bilang bahwa dirinya membatalkan tausiah tersebut karena kecewa.

Menurut Khalifah justru pihaknya yang membatalkan Solmed.

Selain diduga menaikkan tarif dakwah secara tiba-tiba, ustadz Solmed menurut, Khalifah yang mengundangnya untuk berceramah di Hong Kong juga meminta fasilitas lain.

Khalifah menyebut, Solmed juga meminta penginapan bagus.

Namun, sebenarnya bukan hal itu yang membuat Khalifah kemudian keberatan, dan membatalkan penampilan Solmed.

Melainkan, menurut Khalifah, Solmed juga meminta bagian ‘infak’ alias ‘tiket’ untuk pengajian tersebut.

“Pengajian itu diadakan infak. Infak itu penjualan tiket, dia minta bagian juga".

"Minta transportasi selama di Hong Kong, lalu juga minta penginapan juga yang bagus,” jelas Khalifah lewat pernyataan yang diungah di YouTube, Kamis, 15 Agustus 2013.

Bandingkan dengan Peggy dan Ummi Pipik

Entah sudah berapa banyak testimoni netizen yang menyudutkan Oki.

Netizen tak hanya menyebut ibu dua anak itu sebagai ustadzah abal-abal melainkan sombong dan mata duitan.

Alasannya dari pengalaman netizen terungkap bahwa untuk mengundang Oki harus mengelontorkan dana yang tak sedikit.

Posting-an itu diberi caption, "Tarif setajah 35 jetong ya buat off air (jangan lupa belum termasuk pesawat business class,mobil jemputan minimal xxx, hotel minimal xxx ples nyalahin panitia kalau dese telat)."

Selesai kuliah, ia juga ceramah dalam berbagai kesempatan baik off air maupun on air di televisi.

Ia juga masih disapa ustadzah.

Oleh karena itu Oki heran mengapa ada yang risih saat orang menyapanya ustadzah.

Meski demikian, Oki mengaku akan tetap melanjutkan aktivitasnya itu.

Dia juga belum berniat melaporkan orang-orang yang menghujat di media sosial.

Siapa Oki?

Dikutip dari Wikipedia, Oki Setiana Dewi lahir di Batam, Kepulauan Riau, 13 Januari 1989; umur (27 tahun).

Memerankan tokoh Anna dalam film Ketika Cinta Bertasbih.

Oki lahir dari pasangan berdarah Jawa-Palembang, Suliyanto dan Yunifah Lismawati. Sejak usia 16 tahun, Oki telah merantau ke Jawa dan menetap di Depok.

Alumni SMA Negeri 1 Depok ini kemudian kuliah di Universitas Indonesia.

Oki sempat bermain di beberapa FTV sebelum akhirnya memutuskan untuk berjilbab pada tahun 2005.

Kariernya di dunia seni peran sempat terhenti, sebelum akhirnya memerankan karakter utama perempuan dalam cerita Ketika Cinta Bertasbih.

Filmografi

Ketika Cinta Bertasbih (2008)

Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009)

Sinetron

Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan

Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi

Dari Sujud Ke Sujud

Anak-Anak Manusia

Reality Show

Islam Itu Indah

Curahan Hati Perempuan

Kultum Trans TV

Sahur Itu Indah

Buku

Melukis Pelangi ; Catatan Hati Oki Setiana Dewi: 2011

Sejuta Pelangi ; Pernik Cinta Oki Setiana Dewi: 2012

Cahaya Di Atas cahaya ; Perjalanan Spiritual Oki Setiana Dewi: 2012

Hijab I'm In Love: 2013

Dekapan Kematian: 2013

Ketika Guru SD Sakit

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved