VIDEO: Mbah Mijan Ramal Ini yang Bakal Jadi Gubernur Jakarta dan Saran untuk Ahmad Dhani Cs
Dia mengatakan prediksi itu ditayangkan kembali setelah ada permintaan dari orang penting
TRIBUN-TIMUR.COM - Paranormal Mbah Mijan ternyata bukan saja meramal nasib para artis.
Parnormal ini ternyata juga telah membuat ramalan untuk ajang perpolitikan, Pilgub DKI Jakarta.
Lantas apa ramalan Mbah Mijan terkait Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang?
Dalam sebuah video yang diunggah di Youtube 4 Sepetember 2015 lalu, Mbah Mijan memberikan prediksinya.
Mbah Mijan kembali mengingatkan prediksinya itu kepada netizen di twitter.
Dia mengatakan prediksi itu ditayangkan kembali setelah ada permintaan dari orang penting.
Sayangnya, dalam video berdurasi 11 detik itu suara Mbah Mijan tak begitu jelas terdengar.
Namun beberapa netizen menangkap Mbah Mijan menyatakan bahwa gubernur kontroversi akan jadi lagi.
“lebih dekat lebih jelas gubernur kontraversi akan jadi lagii,, berati pak ahok,, amiinn?,” komentar salah satu netizen.
“jadi lagi pak Ahokk ya mbah haha....?,” komentar netizen lainnya.
Tampaknya dugaan netizen itu benar.
Dalam sebuah postingan terbarunya, Mbah Mijan memberikan saran agar jalan Ahok dimuluskan duduk kembali di 2017.
Dia juga meminta kandidat lain yang saat ini sedang menggoyang Ahok untuk menyiapkan diri di periode berikutnya.
“Saran, biarkan Ahok duduk lagi di periode 2017, lalu siapkan diri anda untuk menjadi kandidat terbaik periode selanjutnya, itu lebih indah,” katanya.
“cmn akhrny jd tau mbah, siapa2 aja yg gk becus tpi nafsu bnget gantiin Ahok, jd punya gambaran buat periode selanjutny mbah,” komentar salah satu follower Mbah Mijan.
Heboh Ahok Diajak Duel
Setelah dihebohkan video pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Imam Supriadi yang menantang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kini muncul kembali video serupa.
Video tersebut diunggah pemilik Facebook Brujo Broja dengan menuliskan kalimat, "Ahokers...Jangan marah ya klo ada video yg nantangin Ahok lagi...Tapi yg ini lebih muda ...dan agak agak...Waras....".
Lelaki yang belum diketahui identitasnya tersebut, mempersilakan Ahok mencalonkan kembali jadi Calon Gubernur jika memang berani.
Ditantang pegawai BPK
Sebelumnya pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Imam Supriadi membuat heboh media sosial setelah mengunggah video berisi tantangan berduel untuk Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Bahkan, ia sempat mengeluarkan hujatan untuk Ahok di video tersebut. Lalu, apa yang mendorongnya melakukan itu?
Ahok Terkencing-kencing?
BPK pernah memanggil dan meminta keterangan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, (23/11/2015) lalu.
Ketua BPK RI Harry Azhar menyebut pemanggilan itu berkaitan dengan permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar BPK melakukan audit investigasi pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras dalam APBD Perubahan 2014.
"Makanya kami minta Ahok datang dan dimintai keterangan sembilan jam. Kami minta saat itu tidak ada kamera yang masuk," kata Harry, dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2016).
Dia menyebut pemanggilan ini bersifat pro justicia.
Jika Ahoktidak bersedia dimintai keterangan, maka BPK tidak menganggap pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu.
Akhirnya Ahok mau dimintai keterangan selama sembilan jam oleh penyidik BPK.
"Beberapa pemeriksa bahkan mengatakan, dia (Ahok) tiap jam ke kamar mandi," kata Harry.
Setelah dimintai keterangan selama sembilan jam, Harry menyoroti pernyataan Ahok selama konferensi pers bersama Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK Yudi Ramdan.
"Ada pernyataan yang menarik, dia bilang, 'selama ini saya salah persepsi dan saya minta maaf ke BPK', mungkin setelah pemeriksaan dia punya persepsi berbeda. Tapi enggak lama kemudian, sikapnya berubah lagi," kata Harry.
Ahok saat itu memang meminta maaf kepada BPK.
Namun bukan dalam hal audit investigasi pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Melainkan karena ia telah marah-marah karena kameramennya tidak diizinkan merekam momen pemeriksaannya.
Di sisi lain, Ahok mengaku belajar mengenai manajemen administrasi dari BPK.
Namun ia tetap meyakini tidak ada indikasi kerugian negara pada pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Kasus pembelian lahan RS Sumber Waras bermula setelah BPK menemukan wanprestasi.
Pemprov DKI membayar lahan sebesar Rp 755 miliar.
BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar.
Hal tersebut pertama kali diungkap dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK terhadap APBD DKI tahun 2014.
Komisi Pemberantasan Korupsi sudah meminta keterangan Ahok dalam hal ini pada Selasa lalu. Ia dimintai keterangan selama 12 jam.