Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sudah 15.000 Itik di Sidrap Mati Mendadak, Guntur: Berputar kemudian Mati

"Dalam tiga hari, kira-kira 2.000 bebek saya yang mati, kini tinggal 500 ekor.

Editor: Ilham Mangenre
KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN
Warga menunjukkan bebek-bebek yang mati mendadak di Kelurahan Kanyuara, Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Unggas tersebut diduga terjangkit penyakit flu burung. 

TRIBUNSIDRAP.COM, WATANSIDENRENG- Dalam sepekan terakhir, sebanyak 15.000 ekor itik milik warga Kelurahan Kanyuara, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, mati mendadak.

Penyebabnya, menurut Dinas Peternakan Sidrap: flu burung.

Baca juga: Dinas Peternakan Sidrap Minta Bantuan Pemerintah Pusat Atasi Flu Burung

Sedangkan kebanyakan warga setempat belum mengetahui penyebab kematian itu.

"Dalam seminggu ini, sudah ada sekira 15.000 bebek warga yang tiba-tiba mati mendadak.

Matinya diawali dengan gejala kebutaan pada bebek dan apabila berjalan, bebeknya berputar, kemudian mati," kata seorang peternak bernama Guntur, kepada kontributor Kompas.com, Jumat (1/4/2016).

Kematian paling banyak terjadi di Kampung Bola Lele, Kelurahan Kanyuara, Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabapaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

"Dalam tiga hari, kira-kira 2.000 bebek saya yang mati, kini tinggal 500 ekor. Semua bebek saya sekarang saya ungsikan ke Sawa luar Kampung," kata Sulo, seorang peternak bebek di Kampung Bola Lele.

Hingga kini Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap Masih terus melakukan pemantauan terhadap kandang bebek milik peternak di Kelurahan Kanyuara, Kabupaten Sidrap.

"Dari ciri penyakit yang menyerang puluhan ribu bebek warga, didiagnosis gejala flu burung," kata dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap, Emi Purnamawati. (Suddin Syamsuddin/Kontributor Pinrang)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved