Bikin Terenyuh, Ini Curhat Marshanda Soal Ayahnya ‘Papaku Baik, Dia Nggak Menipu’
Inilah curhat Marshanda soal ayahnya yang bikin netizen terenyuh
TRIBUN-TIMUR.COM - Marshanda mengakui pria bernama Irwan Yusuf yang diamankan Dinas Sosial Jakarta Selatan itu adalah ayahnya.
Caca, sapaan Marshanda mengatakan mengetahui kabar tersebut dari temannya dan media.
"Semalam aku dapat kabar dari temenku, dia kirim link berita tentang papa dan ada fotonya, dan emang bener dia papa aku," ujarnya ketika ditemui di Panti Sosial Bina Insani 2, Cipayung, Jakarta, Senin (28/3/2016).
Di akun instagramnya, Marshanda memajang foto dirinya dan ayahnya yang diabadikan tabloidnova.com.
Dia mengatakan foto aslinya sudah hilang, akhirnya dia googling dan menemukan foto tersebut.
Inilah curhat Marshanda soal ayahnya yang bikin netizen terenyuh:
Segala sesuatu akan indah pada waktunya. Dan hal ini ngga cuma berlaku untuk orang-orang yang beruntung secara materi, jabatan, sukses karir, atau hal lainnya yang superficial.
Walaupun kita punya masa lalu yang "kurang baik" di mata masyarakat (bahkan sebagian besar orang menyebutnya "aib yang harus ditutup-tutupi"), bukan berarti kita tidak pantas disayangi, diterima, dipahami, dicintai dan dihormati sebagai seorang individu yang masih bernafas.
Papaku orang baik. Dia ngga menipu, ngga meremehkan orang lain, jadi kalo berita seperti ini tentang papa keluar di media saya ngga ngerasa kaget, miris, ataupun malu.
Saya menghormati papa seperti apapun dia. Sama halnya dengan bagaimana saya menghormati mama saya.
Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jangan hanya karena "aturan masyarakat" yang nggak tertulis mengenai apa yang "wow" dan apa yang patut dianggap remeh, kita jadi hidup nggak pakai hati dan nggak mengenal cinta lagi.
Kita dilahirkan untuk tujuan yang nggak jauh dari cinta. We are born for a great purpose. Karena Allah SWT sayang sama semua hamba-Nya. Sebersih atau sekotor apapun badan orang itu di bumi saat ini, setebel atau setipis apapun dompet dan jumlah kartu kreditnya hari ini.. Kita semua sama. Kita semua berhak dihormati, diterima, dan disayangi.
Kepada media, Marshanda mengatakan bahwa dirinya tidak kaget atas kondisi ayahnya saat ini.
Menurutnya, hal itu merupakan cerita keluarganya semenjak dulu dan kondisi keuangan orang tuanya selalu sulit seperti itu.
"Aku enggak kaget ya, jadi memang pada saat umur 7-8 tahun, mama papa pisah, aku memang lost contact, lost contact sekian tahun sama papa baru bisa ketemu umur 15 tahun terus lost contact lagi. Terus baru ketemu lagi sekarang selama 2 tahun tidak bertemu," tambahnya.
Marshanda menjelaskan dari keluarga ayahandanya, sudah banyak bantuan yang diberikan begitu juga dirinya yang selalu memberikan dukungan kepada Irwan Yusuf baik materi maupun moril.
Bagaimanapun, kata Marshanda, Irwan Yusuf merupakan ayahnya dan dia menerima apapun yang dilakukan oleh ayahnya selama ini.
Meski banyak orang menilai hal tersebut memalukan, namun tidak bagi Marshanda. Saat orang-orang meminta dia bersabar melihat kondisi ayahnya, justru Marshanda memberi jawaban yang siapa saja bakal terhentak mendengarnya.
"Ada orang yang WA 'sabar ya, Cha', tapi buat apa aku sabar? Ini bukan sesuatu yang memalukan buat aku. Bagaimanapun papa tetap papaku, aku sayang sama papa. Aku menerima dia apa adanya dan orang-orang terdekat aku tahu itu," jelasnya.
Dipecat dan Lapar
Kepada petugas Irwan mengaku telah menjalani profesi sebagai pengemis selama 3 bulan.
Sebelum mengemis, Ayah dari artis yang terkenal di sinetron 'Bidadari' itu bekerja di bengkel di kawasan Bangka, Jakarta Selatan. Namun kemudian bengkelnya bangkrut dan Irwan terpaksa mengemis untuk menyambung hidup.
"Dia bekerja di bengkel di kawasan Bangka dengan gaji pas-pasan kemudian bengkelnya bangkrut tidak mendapat pesangon maka dia terpuruk," ujar Kepala Sudin Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin kepada wartawan, Minggu (27/3).
Sebetulnya kata Mursyidin, warga di sekitaran Bangka sudah mengetahui bahwa pengemis tersebut adalah ayah dari Marshanda, namun warga tidak dapat berbuat banyak selain memberi uang ala kadarnya kepada Irwan.
Warga malah senang akhirnya Irwan diurus oleh Dinas Sosial. Dari pada Irwan harus mengemis kesana kemari, lebih baik Irwan dimasukkan ke dalam panti sosial.
Apalagi, Irwan dikabarkan juga sudah tidak mampu lagi membayar kontrakan untuk tempatnya tidur dan beristirahat.
waktu lalu, Irwan bekerja di salah satu bengkel di Jalan Bangka dengan gaji pas-pasan. Nasib Irwan tak menentu sejak bengkel itu gulung tikar serta tak mendapat pesangon.
"Dia mengemis sebab bimbang serta lapar. Membayar kontrakan saja sulit. Jalan satu-satunya minta belas kasihan orang di jalan," ujarnya