Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lembaga Perempuan Maupe Maros Gelar Training of Fasilitator HAM

Acara yang digelar di Kedai Cokelat 189 Maros ini dihadiri oleh 25 peserta

Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
TRIBUN TIMUR/ANSAR
Lembaga perempuan Maros Maupe bekerjasama dengan yayasan kerja sama Yayasan MAUPE dengan Yayasan BaKTI menggelar Training of Fasilitator Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hak Asasi Perempuan (HAP), Kamis (17/3/2016) 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Lembaga perempuan Maros Maupe bekerjasama dengan yayasan kerja sama Yayasan MAUPE dengan Yayasan BaKTI menggelar Training of Fasilitator Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hak Asasi Perempuan (HAP), Kamis (17/3/2016)

Acara yang digelar di Kedai Cokelat 189 Maros ini dihadiri oleh 25 peserta, lima perwakilan Kelompok Konstiteun (KK) yaitu KK Marumpa, KK Abulosibatang, KK Bontomatene, KK Bontotallasa dan KK Damai.

Training tersbut digelar selama tiga hari yang difasilitasi oleh Direktur ICJ dan juga seorang Pengacara yang fokus pada kasus-kasus perempuan dan anak, Sri Wahyuningsi.

Koordinator Program Maupe, Tenri Pada mengatakan, training tersebut bertujuan untuk membangun perspektif gender dan membangun kesadaran kritis peserta mengenai hak sosial politik, ekonomi dan budaya.

"Setelah training ini diharapkan peserta mampu menjadi fasilitator di desanya masing-masing. Peserta juga diharap mampu menebarkan ilmu yang mereka dapatkan pada saat training," ujarnya.

Pada proses training dikemas dalam suasana santai, sehingga peserta cukup antusias terlibat dalam proses diskusi.

Peserta juga terlibat langsung untuk melakukan simulasi, karena setelah training ini alumni dari ToF ini akan menjadi fasilitator di desanya masing-masing.

"Semoga dengan dilaksanakannya Training of Fasilitator ini, tujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang Gender, HAM dan HAP bisa terwujud dan bermanfaat," ujarnya.

Training tersebut juga bisa sebagai referensi bagi peserta, saat menjadi fasilitator bagi perempuan serta masyarakat miskin.

"Ini juga bisa menjadi referensi fasilitator dalam pelaksanaan diskusi-diskusi di komunitasnya masing-masing dan diskusi-diskusi dengan masyarakat di desanya," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved