Alasan Ahok Tolak Bantuan Anton Medan Padahal Dibela Mati-matian di Depan Ratna Sarumpaet
Ahok pun langsung menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menolak bantuan dari Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Tan Hok Lian atau Ramdhan Effendi alias Anton Medan.
Padahal, Anton yang pernah menjadi narapidana dalam berbagai kasus kejahatan kelas kakap datang langsung menemui Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Kepada Ahok, Anton menawarkan bantuan pengumpulan KTP untuk dukungan sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur independen.
Tak cukup itu, dia juga menawarkan pembentukan Sahabat Ahok, komunitas relawan mirip Teman Ahok.
Bahkan, jika diperlukan, Ahok akan dicetakkan kaos untuk dibagikan kepada relawan plus sejumlah uang tunai.
Ahok pun langsung menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Dia langsung gusar sebab cara dilakukan Anton dianggap merusak sistim pada tim pemenangannya.
Teman Ahok yang terlebih dahulu menggalang dukungan malah tidak mendapatkan pembagian kaos tetapi menjual kaos.
Ahok pun balik menawari Anton, jika ngotot mau membuat kaos, sebaiknya membubuhi tulisan ‘Teman Ahok’, bukan ‘Sahabat Ahok’.
Kaos itu nantinya dijual melalui booth Teman Ahok.
Uang hasil penjualan itulah yang akan membiayai pemenangan.
Sebelum Anton Medan menawari Ahok bantuan, dia pernah meradang gegara aktivis Ratna Sarumpaet menyerang orang nomor satu di jajaran Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Ratna menyerang Ahok melalui forum diskusi politik dan hukum, Indonesia Lawyers Club sebagaimana ditayangkan stasiun televisi TvOne, Selasa (8/3/2016).
Dalam diskusi yang bertajuk “Siapa Penantang Ahok”, Ratna mengkritis penggusuran kawasan lokalisasi prostitusi dan perjudian Kalijodo, Jakarta Utara.
"Ini merupakan bentuk keangkuhan dari seorang penguasa," tutur aktivis perempuan tersebut.
Bukan cuma itu, Ratna juga menyorot arah pembangunan yang digalang oleh Ahok kepada Ibu Kota Jakarta.
"Jakarta ini mau dibawa ke mana sebenarnya? Jakarta mau dijadikan Singapore atau apa? Jadi jangan bilang semua orang suka," kata ibunda Atiqah Hasiholan itu menerangkan.
Ratna pun mengangkat soal kasus dugaan korupsi Rumah Sakit Sumber Waras.
"Saya bisa buktikan bahwa Ahok ini korupsi di Sumber Waras dengan keyakinan 99 persen," ujar Ratna.
Tampaknya, 'serangan' Ratna kepada Ahok ini membuat Anton yang notabene merupakan sahabat Ahok gerah.
Alhasil, Anton pun walk-out dari diskusi itu.
"Acara kita ini mencari kandidat DKI. Kalau caci maki kita berdosa semua. Saya pulang!" ujar Anton lalu beranjak dari kursi dan pergi.