Jangan Coba-coba Selfie Saat Gerhana Matahari Rabu Nanti, Ini Bahayanya
Para ahli mengingatkan agar hal itu tak dilakukan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Fenomena gerhana matahari total akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia Rabu (9/2/2016) nanti.
Di era sekarang, ponsel berkamera hampir dimilik siapa saja.
Hadirnya gerhana matahari total tentu menggoda siapa saja untuk mengabadikan momen “langka” itu sambil berfoto Selfie.
Namun para ahli mengingatkan agar hal itu tak dilakukan.
Spesialis mata mewanti-wanti agar warga tidak mengambil foto Selfie saat fenomena alam itu berlangsung.
Apa bahayanya?
Menurut Daniel Hardiman-McCartney dari College of Optometrists di Inggris, mengambil foto menggunakan ponsel kamera atau kamera biasa, sama bahayanya dengan melihat gerhana matahari dengan mata telanjang.
Imbasnya, tindakan ini bisa membakar retina mata dan berujung pada kebutaan.
Ya, gerhana matahari total bisa mengakibatkan kerusakan pada mata. Meski telah menggunakan pelindung seperti kacamata hitam, langkah antisipasi itu belum cukup melindungi mata dari kerusakan.
Namun, jika tetap bersikeras ingin foto Selfie, McCartney menyarakan menggunakan kacamata khusus.
Ia menyarankan agar menggunakan kacamata khusus yang mampu menghalang sinar matahari berbahaya dan mencegah penyakit mata makula.
Mata makula adalah kerusakan pada inti retina akibat radiasi matahari. Masih menurut McCartney, hingga hari ini belum ada sistem aman untuk melihat gerhana matahari secara langsung.
“Tapi, melihatnya dari video atau foto di ponsel tidak menimbulkan bahaya,” imbuhnya.
Wilayah Indonesia memeroleh kesempatan istimewa berupa fenomena alam Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang.
Ada beberapa wilayah yang bakal dilintasi oleh bayangan Gerhana Matahari Total, meliputi Palembang, Belitung, Balikpapan, Luwuk, Sampit, Palu, Ternate, Bangka, Palangkaraya,
Poso, serta Halmahera. Sementara daerah lainnya hanya akan merasakan gerhana matahari sebagian. Salah satunya wilayah Yogyakarta yang dimana matahari akan tertutup sekitar 83 persen.
Fenomena alam ini memang cukup menarik. Bahkan banyak peneliti yang sengaja datang ke Indonesia untuk mengabadikan GMT ini. Selain itu, adapula berbagai agen perjalanan wisata yang mendadak membuat jadwal perjalanan wisata dengan tujuan daerah-daerah yang terpapar GMT.
Wajar saja, ini merupakan fenomena langka. Setidaknya, wilayah Indonesia baru akan merasakan gerhana matahari total lagi pada 33 tahun mendatang.
Nah, bagi anda yang penasaran, anda bisa menyaksikan video di bawah ini. Video ini diambil dari wilayah Jalu, Libya ketika terjadi GMT pada 28 Maret 2006 silam.
Melalui video yang diunggah oleh Dave Kodama ini, anda bisa menyaksikan detik demi detik tahapan GMT hingga gelap total bersamaan dengan tertutupnya matahari secara keseluruhan.