Bela PSK Kalijodo dan Ancam Kombes Krishna Murti, Siapa Sebenarnya Razman Arief?
"Saya ingatkan kepada bung Krishna" katanya
TRIBUN-TIMUR.COM - Kuasa Hukum warga Kalijodo Razman Arif Nasution mengecam kedatangan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti ke Kalijodo, Jakarta Utara.
Krishna beserta tim berpatroli di lokalisasi pemukiman Kalijodo, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Razman mengecam kedatangan Krishna pada malam hari tersebut. Apalagi demi mencari Tokoh Masyarakat Kalijodo Abdul Azis atau akrab disapa Daeng Azis.
"Saya ingatkan kepada bung Krishna, Anda mau turun malam-malam, kalau mau razia boleh, tapi jangan berbahasa yang diluar konteks kepada warga Kalijodo," kata Razman di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Lantas siapa Razman Arief?
Razman Arif Nasution memang bukan nama baru di dunia hukum.
Nama pengacara kelahiran Singkuang 8 September 45 tahun silam ini mencuat saat membela, di antaranya Komjen Pol Budi Gunawan dan anggota DPRD DKI, Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Sepak terjang Razman selalu menyita perhatian publik saat membela orang-orang tersebut.
Kini, mata publik kembali menyorot saat Razman tampil menjadi kuasa hukum warga Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, yang berada di ambang penertiban.
Manuver Razman cukup meletup ketika membela wilayah yang bakal dijadikan ruang terbuka hijau oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Terakhir, Razman beraksi di salah satu kafe bernama 'Ojo Lali' di bilangan Kalijodo.
Dia memarahi tiga polisi dari Satuan Sabhara Polda Metro Jaya yang saat itu tengah berjaga di kafe tersebut.
Sejumlah warga pun ikut 'nimbrung' mengomeli tiga anggota korps baju coklat itu.
Ketiganya dianggap memasuki wilayah kafe secara ilegal.
Kebetulan pula, trio polisi itu terpisah dari kelompoknya dan berada di Kafe Ojo Lali.
Razman yang mendapat informasi dari warga langsung menuju kafe itu.
Tiga anggota Sabhara itu langsung diomeli oleh Razman.
"Kamu tidur-tiduran ngapain? Saya tanya boleh masuk ke sini enggak? Masa begini di dalam. (Kamu) menggeledah, kenapa kalian tidur di dalam sini," kata Razman, kepada tiga polisi tersebut, Sabtu (20/2/2016) sore.
Tiga polisi itu diperlakukan layaknya sedang diinterogasi. Warga yang mengawal Razman langsung mengerubuti.
Razman meminta tiga petugas itu menjawab pertanyaannya.
"Pertanyaan saya, kamu masuk sini ngapain. Kok begini caranya, dik," ujar Razman.
Tiga polisi itu tidak banyak bicara. Perwakilan warga tampak memfoto dan meminta identitas tiga petugas tersebut.
"Saya mau tanya apakah protap komandan kalian begini. Siapa komandan kalian? Masa masuk ke sini," ujar Razman.
Setelah memfoto dan mencatat identitas tiga polisi itu, Razman dan warga meninggalkan kafe itu.
Tidak hanya itu, Razman juga menuding polisi dan Brimob mengambil minuman dan sejumlah barang di Kafe Intan milik Daeng Azis.
Razman berencana melaporkan kasus ini ke Komnas HAM.
Kedatangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti ke kawasan Kalijodo pada Kamis silam tampak dipandang 'berbeda' oleh Razman.
Menurut Razman, Krishna datang membawa misi tertentu yakni mencari salah satu tokoh masyarakay di Kalijodo, Daeng Azis.
“Nah, persoalan masa lalu, saudara Daeng Aziz dengan Saudara Krishna Murti beberapa tahun yang lalu ketika menjadi Kapolsek jangan dibawa-bawa ke sini. Tak ada hubungannya,” tutur Razman di Kalijodo.
Dia mengklaim keberadaan Krishna tak sesuai standar operasional (SOP), sebab hanya ada personel Polda Metro Jaya. Tidak ada anggota Kepolisian Sektor Penjaringan.
Nama: Razman Arif Nasution
Lahir: di Singkuang, 8 September 1970 (45 tahun)
Pekerjaan: Pengacara, Dosen UISU
Karier
Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal dari PKPB 2004-2009.
Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal dari GOLKAR 1999-2004.
Wartawan Harian Medan Pos dan Majalah Detektif Spionase,1992-1998.
Pendidikan
Pendidikan:
S2,Universitas Sains Malaysia
S1,Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Sumatera Utara,1995
PGA Negeri Padang Sidempuan,1990
MTsN Padang Sidempuan,1987
SD Singkuang Mandailing Natal,1984