Wah, Seperti Inilah Wanita Penakluk Hati Rio Haryanto
Kaum Hawa banyak yang penasaran, apakah Rio sudah punya pacar?
TRIBUN-TIMUR.COM - Muda, tampan, dan berprestasi. Sosok Rio Haryanto mungkin menjadi sosok kekasih idaman banyak wanita di Indonesia.
Selain prestasinya di dunia balap, belum banyak yang mengetahui kehidupan percintaan pembalap berusia 23 tahun itu.
Kaum Hawa banyak yang penasaran, apakah Rio sudah punya pacar? Bagaimana tipe wanita kesukaannya?
"Sudah (tertawa). Dia yang pasti intelektual, saya suka wanita yang intelektual," ujarnya saat wawancara dengan bola.com.
Meski demikkian Rio enggan membeberkan nama wanita penakluk hatinya.
Ibunda Rio Indah Pennywati menyebut jika putranya itu memiliki banyak teman dekat di sekitarnya.
Namun untuk teman spesial atau pacar, Indah enggan menjawabnya secara gamblang.
“Rio punya banyak teman yang dekat, laki-laki atau perempuan, namun kalau untuk teman special bisa nanti langsung tanya Rio saja,” ujarnya kepada Indosport.
Siapa Rio?
Rio Haryanto lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993 (23 tahun).
Sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang bisa membalap di level GP2, Rio memiliki basis pendukung yang sangat besar. Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula Satu.
Ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula Satu pada masa depan.
Pada tahun 2011, Rio berpartisipasi di ajang GP3 Series bersama tim Marussia Manor Racing dan di seri Auto GP bersama tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Dia mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Go-kart kelas kadet. Rio bertekad untuk menjadi pembalap F1.
Rio memulai karier balap mobilnya di benua asalnya, bersaing dalam tiga seri yang berbasis di Asia selama 2008: Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0, dan Formula BMW Pacific.
Dia menjadi yang tercepat dalam seri 2.0 FAsia, memenangkan dua balapan untuk merebut peringkat ketiga secara keseluruhan dalam kejuaraan tersebut, di belakang pembalap ekspatriat Eropa Felix Rosenqvist dan Matthias Beche.