Inilah Amalan-amalan Rio Haryanto yang Bikin Banyak Orang Tercengang
Tak banyak yang tahu kehidupan pribadi lelaki ganteng ini termasuk aktivitas sosial dan keagamaannya
TRIBUN-TIMUR.COM - Pebalap Indonesia, Rio Haryanto jadi perbincangan publik akhir-akhir ini.
Rakyat Indonesia menaruh harapan besar dipundak pemuda 23 tahun ini untuk menjadi orang Indonesia pertama yang tampil di ajang balap mobil terakbar Formula 1.
Namun sebagian besar mengenal Rio sebagai jagoan di lintasan balap saja.
Tak banyak yang tahu kehidupan pribadi lelaki ganteng ini termasuk aktivitas sosial dan keagamaannya.
Jiwa sosial Rio ternyata terbilang tinggi. Terbukti pria kelahiran Surakarta, 22 Januari 1993 ini memiliki sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) dan panti asuhan yang terletak di Solo, Jawa Tengah.
"Sejak 2003, kakekku punya lahan di Solo. Awalnya membangun masjid, kemudian ada ide untuk mendirikan pondok pesantren dan panti asuhan," tutur Rio saat menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televisi swasta, Jumat 12 Febuari 2016.
Dalam pondok pesantren itu, Rio mengatakan banyak kegiatan yang dapat bermanfaat untuk anak-anak yang tinggal di sana.
"Di sana ada fasilitas yang bisa dimanfaatkan anak-anak mulai dari Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Kami berusaha membantu agar potensi mereka bisa terasah. Ada kegiatan qasidah juga untuk remajanya, latihan setiap hari," ungkap Rio.
Putra pasangan Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto ini berharap generasi muda berani untuk bercita-cita.
"Keinginan itu bisa menjadi dasar untuk berusaha agar bisa terwujud. Kuncinya disiplin, pantang menyerah dan selalu ingat sang Pencipta dan keluarga," harapnya.
Selain membangun tempat ibadah, Rio ternyata juga menjalankan ibadah dengan baik, salah satunya adalah salat Tahajud.
"Iya Tahajud setiap hari," ucap Rio Haryanto, saat ditanya wartawan apa yang dilakukannya sembari menunggu keputusan Manor terkait siapa pebalap yang dipilih untuk mendampingi Pascal Wehrlein pada musim depan, Kamis (11/2/2016).
Profil Rio
Rio Haryanto lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993 (23 tahun).
Sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang bisa membalap di level GP2, Rio memiliki basis pendukung yang sangat besar. Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula Satu.