Pedagang Pasar Sentral Makassar Protes Harga Los
Akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sulsel, Rabu (10/2/2016) besok.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Ratusan pedangang yang mengatasnamakam Asosiasi Pedagang Makassar Mal Makassar akan melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sulsel, Rabu (10/2/2016) besok.
Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Pedangan Sentral Muh Said kepada Tribun, Selasa (9/2/2016). Said menyampaikan aksi unjuk rasa ini menyikapi soal tingginya harga lods yang dipatok PT Melati Tunggal Inti Raya (PT MTIR) selaku pengembang pembangunan makassar mal.
PT Melati Tunggal Inti Raya dinilai terkesan memainkan harga los dengan harga tinggi. Akibatnya, para pedagang yang menjadi korban kebakaran merasa dirugikan.
Muh Said mengatakan harga los yang dipatok PT MTIR kembali dinaikan tidak sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Pasalnya, harga untuk di lantai Basement yang ditawarkan Rp 197 juta naik menjadi Rp 350 juta, dan untuk lantai dasar, harga senilai Rp 200 juta lebih naik menjadi Rp 400 juta.
Begitu juga pada lantai 1, dari Rp 300 juta lebih naik menjadi Rp 435 juta lebih.
"Harga ini sangat merugikan pedagang, apalagi mereka baru saja ditimpa musibah, kata Muh Said.
Said mengaku PT MTIR telah melakukan pembohangan publik, karena menyatakan pembangunan pasar tersebut sudah mencapai 90 persen. "Pembangunan mal itu belum capai 80 persen, paparnya.
Sebelumnya, PT Makassar Tunggal Inti Raya (MTIR) selaku pengembang pembagunan Mal Makassar memastikan segera memaksimalkan Pasar Mal Makasssar .
Keberadaan pasar modern ini kemungkinan dalam waktu dekat akan segera difungsikan. Paling lambat tiga bulan depan.
"Sebelum lebaran , pasar ini sudah bisa difungsikan, kata juru bicara PT MTIR Imran Bachtiar. (*)