Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Misteri Pembunuhan Wayan Mirna Salihin

Cerita Krishna Murti 'Tolong' Ayah Mirna saat Mulai Putus Asa Gegara Diperlakukan Begini oleh Polisi

Saat Edi Dermawan mulai

Editor: Edi Sumardi
HAND OVER/FACEBOOK.COM/KHRISNA MURTI
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebelum ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) ternyata sempat dilaporkan ke Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, oleh ayah Mirna, Edi Dermawan Salihin.

Oliver Café, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, tempat Mirna diracun melalui es kopi vietnam bersianida, Rabu (6/1/2016), memang masuk dalam wilayah hukum Polsek tersebut.

Namun, gara-gara melapor di Polsek, Edi Dermawan pun sempat putus asa dalam upayanya mengungkap siapa pembunuh Mirna.

“Saya tadinya sudah putus asa. Waktu saya lapor ke Polsek Tanah Abang, itu kurang reaction-lah gitu. Saya pikir ini jalur yang benar gitu. Jadi saya lakukan itu tapi saya lihat ya gitulah. Mungkin hukum kita kurang bener,tutur pengusaha tersebut menceritakan.

Edi Dermawan menceritakannya saat menjadi narasumber talkshow hukum “Indonesia Lawyers Club” sebagaimana disiarkan stasiun televisi swasta nasional tvOne, Selasa (2/2/2016).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal pun mendengar cerita ayah Mirna soal bagaimana petugas Polsek Tanah Abang menghadapi pelapor kasus yang kini heboh.

Saat Edi Dermawan mulai putus asa, tiba-tiba datanglah Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti.

“Mungkin profesionalnya, Pak Krishna Murti datang, saya salut sama beliau, Dir Reskrimum,” kata Dermawan memuji.

Krishna ternyata datang sendiri menemuinya.

Saat itu, Edi Dermawan ditawari untuk mengotopsi jenazah Mirna sebelum dimakamkan di Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/1/2016).

Namun, tawaran dari Krishna itu rupanya telat diterima.

Sikap Aneh

Jessica menunjukkan sejumlah sikap aneh saat Mirna baru saja menghembuskan nafas terakhir. 

Sikap aneh tersebut ditunjukkan di RS Abdi Waluyo, tempat Mirna mendapat penanganan medis usai menenggak es kopi vietnam beracun. 

Dermawan merinci sikap aneh tersebut.

Sikap aneh mulai ditunjukkan Jessica saat Dermawan menyamperinya.

“Begitu saya samperin, dia langsung buat nafas,” ujar Dermawan.

Jessica pun spontan ditanya sebab Dermawan khawatir sesak nafas karena ikut keracunan.

“Saya takut nih anak kena (keracunan) lagi, Hani kamu juga?” ujarnya menirukan.

Hani pun menjawab, “Iya Om, kami bertiga.”

Mendengar jawaban itu, Dermawan sepertinya mendadak ragu. 

Hal ini disebabkan Mirna meninggal namun Jessica dan Mirna masih dalam kondisi baik.

Dermawan pun lalu bertanya kepada Jessica.

"Anak saya mati, kamu minum apa?” kata Dermawan menirukan pertanyaannya kepada Jessica.

Jessica menjawab, “Saya minum air mineral Om.”

“Jessica bilang gitu. Dia bohong pertama kali sama saya di situ," kata adik kandung Wakil Presiden Direktur Bank Panin, Roosniati Salihin tersebut.

Selanjutnya, Jessica menunjukkan lagi sikap aneh saat mengaku  penyakit asmanya kambuh.

Sekretaris Dermawan kemudian menyamperi.

Namun, tiba-tiba Jessica berdiri. 

“Lho nih anak sehat nih, enggak asma, terus tiba-tiba jalan-jalan, terus dia kesandung. Kita kalau tersandung jatuh, kalau dia mah lompat, bisa main Kung Fu begitu. Saya kaget," kata Dermawan.

Sikap aneh lainnya lagi ditunjukkan tenaga desain grafis itu saat Mirna telah dinyatakan meninggal dunia.

Seluruh kerabat dan sahabat istri dari Arief Soemarko itu menangis.

Jessica yang selama ini dikenal sangat dekat dengan Mirna malah tidak menangis.

“Pada nangis semua, hanya dia yang tidak (menangis). Satu-satunya yang saya perhatikan (tidak menangis),” ujar Dermawan kepada hadirin “Indonesia Lawyers Club”.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved