Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahful Muis, Pendiri Gafatar yang Kukenal

M adalah huruf favorit keluarga ini.

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
zoom-inlihat foto Mahful Muis, Pendiri Gafatar yang Kukenal
dok tribun/tribun
Kisah Mahful Muis

Kaget sebab, setahuku Mahful itu santri cerdas yang pendiam. Dia huffadz, hafal hampir separuh dari 114 surah Al Quran. Begitu syarat untuk raih ijazah ke-5 di Ponpes DDI Mangkoso.

Ia juga paham makna ratusan hadis, berikut parawi-perawinya.

Aku mahfum sebab, saat Mahful kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat,Jakarta (1995-1999), aia adalah wisudawan terbaik fakultas syariah, jurusan ahwalu syakhsyiyyah, semacam cabang disiplin ilmu fiqhi tentang peradilan agama dan perbandingan mazhab.

Secara teori, aku paham konsep Al-Qiyadah Al Islamiyah (penyatuan aqidah Islam) serta Millah Abraham (agama-agama anak Ibrahim), --dua organisasi cikal bakal Gafatar-.

Dua inti keyakinan agama samawi ini aku pelajari dua semester saat kuliah fakultas Aqhidah Filsafat, IAIN Solo.

Mahful membela diri tentang dua paham yang diyakininya itu. "Kami tak miliki paham sama. Kami bukan bagian dari mereka (MUI). Bagaimana difatwakan, kalau kami ada di luar," ujar Mahful dalam jumpa pers itu.

Mahful juga menegas-kan, dia dan para pengikutnya, berhak mengakuidan mengamalkan semuaatau sebagian ajaran darisemua kitab suci agamasamawi (langit).

Mahful setingkat dibawahku saat mulai nyantri di Pondok Pesantren DDI Mangkoso. Aku terdaftar 1986, Mahful masuk tahun 1987.

Kami sama-sama besar Pangkep. Ia dan keluarganya tinggal di komplek PT Semen Tonasa II.

Ayahnya bertetangga dengan pamanku. Kala liburan sekolah, kami kerap main bersama.

Mencari berudu di genangan celah gunung kapur pabrik semen, adalah mainan favorit.

Aku terakhir bertemu Mahful, tahun 1991. Aku lanjut nyantri di "madrasah pesantren pemerintah" Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Ujungpandang. Sedangkan Mahful tetap jadi santri hingga tamat

Aliyah level SMA di Ponpes DDI Mangkoso.

Kabar langsung dari Mahful kuterima tahun 2007. Di tahun ketiga jadi reporter politik Tribun Timur itu, Mahful kirim salam melalui reporter desk hukum dan kriminal Tribun, Jumadi Mappan-ganro.

Salam itu tak sempat kubalas. Salam itu sampai setelah ia divonis 6 bulan penjara oleh hakim di PN Makassar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved