Astaga! Beredar Buku Bertuliskan Nabi Muhammad Bukan Nabi Terakhir tapi Nabi Isa
Dalam buku itu, nabi terakhir adalah Nabi Isa AS.
TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah buku mengajarkan paham radikal beredar pada taman kanak-kanak, beredar lagi buku menyesatkan pada sekolah dasar.
Dikutip dari laman Sangpencerah.com, laman dikelola pengurus organisasi kemasyarakatan Islam, Muhammadiyah, Kamis (28/1/2016), buku menyesatkan itu beredar di Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Dalam buku Pendidikan Agama Islam untuk murid kelas V sekolah dasar tersebut, tertulis Nabi Muhammad SAW adalah nabi urutan ke-13.
Sedangkan nabi urutan ke-25 atau nabi terakhir adalah Nabi Isa AS.
[FOTO: SANGPENCERAH.COM/METROBANGSEL.COM]
Nabi pertama adalah Nabi Adam AS.
Menurut Sangpencerah.com, sejumlah orangtua pun resah atas beredarnya buku ini.
Nabi Terakhir
Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Sesudah beliau tidak akan diutus nabi lagi.
Sejak awal dakwah, beliau mengumumkan diri beliau sebagai penutup para nabi dan hal ini diterima oleh kaum Muslim.
Masalah khâtamiyah (kepenutupan) dalam ajaran Islam merupakan hal yang pasti (dharûri) dan tidak memerlukan argumentasi.
Kepenutupan Nabi saw diterangkan dalam Alquran juga dalam kitab-kitab hadis.
Alquran menerangkan,
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيماً
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. al-Ahzab:40)
Jika kata خاتم dalam ayat ini kita baca tâ' kasrah (baca: khâtim), seperti yang dibaca oleh sebagian pembaca al-Quran (qâri'), maka kata ini bermakna penutup.
Dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir.
Namun jika dibaca tâ' fathah (baca: khâtam), maka maknanya ialah sesuatu yang menutup sesuatu yang lain.
Karena itu cincin dan stempel juga disebut khâtam.
Sebab setiap akhir surah dibubuhi (dicap) olehnya sebagai tanda penutupnya.
Dengan kemungkinan makna kedua pun kepenutupan Nabi SAW tetap dapat disimpulkan dari ayat itu.
Sebab diberitahukan dengan tanda stempel yang menunjukkan akhir surah (sebagai simbol bahwa Nabi saw adalah nabi yang terakhir—peny.).
Oleh karena itu, setelah beliau saw, tidak akan diutus lagi nabi yang lain.
Jadi kepenutupan Nabi SAW dapat disimpulkan dengan jelas dari ayat Alquran.
Sebagaimana sudah umum dipahami demikian oleh kaum Muslim di awal Islam. Mereka tidak meragukan akan kepenutupan beliau SAW.(ibrahimamini.com)