DBD Kian Meningkat di Daerah
bulan ini (Januari 2016), jumlah pasien meningkat drastis yaitu mencapai 93 orang
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejak Oktober 2015 hingga saat ini (Januari 2016), puluhan pasien DBD sudah ditangani rumah sakit setempat. Bahkan, dua pasien anak tercatat telah meninggal dunia akibat penyakit DBD.
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Salewangang Maros, dr Sitti Maryam, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/1). Sebagian besar penderita DBD berasal dari pelosok desa.
"Hari ini (kemarin) sudah ada 20 orang yang masuk (RSUD). Penderita terus meningkat mulai Oktober sampai Januari,” katanya. Pada Oktober 2015, jumlah pasien DBD 29 orang, bulan berikutnya 36 orang, dan Desember telah mencapai 69 orang.
Sementara bulan ini (Januari 2016), jumlah pasien meningkat drastis yaitu mencapai 93 orang. "Bulan ini sudah ada yang meninggal dua orang, keduanya meninggal pekan lalu. Baru beberapa jam dirawat sudah meninggal. Hal itu disebabkan karena orangtuanya terlambat membawa mereka ke rumah sakit. Keduanya dibawa ke rumah sakit saat keadaannya sudah parah," ujarnya, Selasa (26/1/2016).
Bulukumba
Sementara sejumlah warga Bulukumba juga terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa kecamatan. Dinas kesehatan setempat mulai turun melakukan penyemprotan atau fogging dan pembagian abate di lokasi timbulnya penyebaran penyakit DBD atau di sekitar tempat tinggal pasien positif DBD.
Fogging dan pembagian abate difokuskan ke wilayah Kecamatan Ujung Loe, Herlang, dan Bontobahari. Ketiga wilayah itu merupakan daerah yang terbanyak penderita DBD-nya.(*) (berita selengkapnya, baca edisi cetak Rabu, (27/1/2016))