Bom Sarinah
Sepak Terjang Bahrun Naim, Begitu ‘Licinnya’ Anak Buah Santoso Ini
Naim beberapa kali lolos dalam upaya penangkapan teroris.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bahrun Naim disebut-sebaut sebagai otak di balik serang di Jakarta kemarin.
Bahrun Naim ternyata bukan nama baru dalam komplotan teroris.
Bahrun sempat tercatat bergabung dengan Jamaah Anshorut Tauhid. Itu terjadi sekitar September 2008.
Dari catatan wikipedia, Naim sering dikaitkan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah Santoso, yang telah berjanji setia untuk ISIS.
Naim beberapa kali lolos dalam upaya penangkapan teroris.
Naim juga disebut bagian dari jaringan atau terafiliasi dengan Abdullah Sunata, lelaki kelahiran Jakarta yang ditangkap Detasemen Khusus 88 di Klaten Jawa Tengah, 2011.
Dalam investigasi terorisme di Bekasi dia juga disebut-sebut. Pada saat itu Anti-teror Detasemen 88 menangkap orang bernama Ali. Polisi mencari tempat tinggal Alli di daerah perumahan Hijau Boulevard at Taman Harapan Indah, Bekasi, 23 Desember 2010, tetapi mereka tidak menemukan paspor Ali,
Dia dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Surakarta dengan putusan melanggar UU Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan bahan peledak.
Naim lahir di Pekalongan, 6 September 1983 dengan nama lengkap nama lengkap Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo. Ia memiliki nama panggilan Nai’m atau Abu Rayyan atau Abu Aisyah.
Bahrun Naim berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS pada 2014. Awalnya ia bergabung dalam sebuah kelompok pendukung ISIS di Solo.